nusabali

Peselancar Dalam dan Luar Negeri Tantang Ombak Panjang Pantai Medewi

  • www.nusabali.com-peselancar-dalam-dan-luar-negeri-tantang-ombak-panjang-pantai-medewi
  • www.nusabali.com-peselancar-dalam-dan-luar-negeri-tantang-ombak-panjang-pantai-medewi
  • www.nusabali.com-peselancar-dalam-dan-luar-negeri-tantang-ombak-panjang-pantai-medewi

NEGARA, NusaBali.com - Sekitar 230 peselancar tanah air dan internasional menjajal ombak Pantai Medewi, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana saat Medewi Board Riders Surf Challenge, Minggu (20/8/2023).

Ajang para peselancar junior hingga profesional ini mengundang ratusan peselancar dari board riders (klub) yang bermarkas di tanah air. Klub-klub ini pun cukup banyak memiliki penantang ombak dari seluruh penjuru dunia.

Wakil WNA dari klub peselancar di tanah air ini disebut sudah lama menetap di Indonesia. Untuk itu, rata-rata mereka sudah memiliki minimal Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) sebagai syarat mengikuti gelaran.

Ketua Medewi Board Riders Ahmad Kamal menuturkan, ajang ini bersifat invitation (undangan) maka setiap board riders yang diundang telah mengirim masing-masing lima wakilnya. Ratusan peselancar itu ditantang mengikuti tiga divisi.

"Khusus invitation itu main di Opens yaitu Open Mens Shortboard, Open Mens Longboard, dan Open Womens Longboard," ujar Kamal, dijumpai di sela acara pada Minggu pagi.

Kata Kamal yang juga pelatih surfing, Medewi Board Riders Surf Challenge 2023 terdiri dari dua ajang. Ajang untuk board riders undangan dan ajang yang dikelola oleh Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Jembrana.

"Untuk ajang Liga Surfing Indonesia (LSI) dari PSOI Jembrana, itu khusus untuk peselancar lokal di Kabupaten Jembrana karena mereka harus mengumpulkan poin di seri kedua ini," imbuh Kamal.

LSI PSOI Jembrana mengehelat tujuh divisi yakni Masters, Boys U-16, Boys U-12, Open Womens, Open Mens, dan dua divisi longboard seperti yang diikuti board riders undangan.

Peselancar lokal Jembrana yang mengumpulkan poin terbanyak di masing-masing divisi hingga seri ketiga nanti di Pantai Yeh Leh, perbatasan Jembrana-Tabanan, akan dikirim ke ajang LSI final mewakili Jembrana.

Dari ratusan peselancar, hanya 70 orang saja yang berasal dari klub atau individu lokal Jembrana. Untuk itu, ajang yang dirintis sejak tujuh tahun silam ini merupakan gelaran surfing bergengsi lantaran memperebutkan piala bergilir.

Meski begitu, Pantai Medewi bukanlah neraka bagi para peselancar. Kamal menjelaskan, pantai pasir hitam nan eksotis di Bali barat ini adalah surga yang memanjakan peselancar.

Kamal menyebut karakter ombak di Pantai Medewi berbeda dari pantai-pantai lain di Bali. Ombak di pantai ini dikatakan lebih panjang dan bisa mencapai sekitar 400-an meter. Baik pasang maupun surut masih menantang untuk dijajal.

Ombak yang panjang memberikan peluang lebih bagi peselancar untuk melakukan banyak turn (gaya berselancar). Untuk itu, potensi poin yang dikumpulkan pada setiap kesempatan pun jadi lebih tinggi.

"Olahraga surfing itu sudah masuk Olimpiade. Harapannya ajang ini bisa memotivasi anak-anak (Jembrana) sehingga persiapan bisa sedini mungkin," kata Kamal.

Walaupun sudah banyak diikuti WNA, Medewi Board Riders Surf Challenge belum berstatus perhelatan internasional. Sebab, secara teknis pesertanya masih dari klub tanah air.

"Dengan dukungan Pemkab Jembrana, Bapak Bupati (Tamba), Polres Jembrana, dan pihak-pihak lain. Kemungkinan tahun depan kami akan bikin event internasionalnya sehingga turut memajukan pariwisata Jembrana," tutup Kamal. *rat

Komentar