nusabali

Polisi Bakal Periksa Pihak Yayasan

Dugaan Eksploitasi Anak untuk Penggalangan Dana

  • www.nusabali.com-polisi-bakal-periksa-pihak-yayasan

SINGARAJA, NusaBali - Penyidik Polres Buleleng bakal memanggil pihak Yayasan Sahabat Peduli Kasih untuk diperiksa.

Pemeriksaan ini buntut laporan dugaan eksploitasi anak yang dilakukan yayasan pegiat sosial itu dalam kegiatan penggalangan donasi untuk anak kurang mampu di Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Kanit IV Unit PPA Polres Buleleng, Ipda I Ketut Yulio Saputra mengatakan, pihaknya telah menerima pelimpahan berkas laporan kasus tersebut dari Polsek Sukasada. Kasus itu kini ditangani Unit PPA Sat Reskrim Polres Buleleng karena menyangkut anak di bawah umur. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui apakah dari laporan tersebut terdapat unsur pidana.

"Sudah kami terima pelimpahan berkasnya. Karena ada Hari Raya Galungan, besok baru mulai penyelidikan," ujarnya, dikonfirmasi Kamis (3/8) siang.

Dalam proses penyelidikan tahap awal, penyidik akan memeriksa pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan. Yayasan yang menggalang donasi akan diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi. Selain itu, penyidik juga akan menggali keterangan pihak keluarga dari anak yang dijadikan objek penggalangan donasi tersebut. "Agendanya pemanggilan saksi dari keluarga, dari pihak yayasan, dari pihak bank," imbuh Ipda Yulio.

Jika keterangan dari saksi-saksi rampung, penyidik akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status kasus. Untuk menentukan apakah kasus tersebut masuk dalam unsur pidana eksploitasi anak baru bisa diketahui setelah selesai dilakukan pemeriksaan saksi dan gelar perkara.

Diberitakan sebelumnya, Yayasan Sahabat Peduli Kasih dilaporkan ke polisi, karena diduga mengeksploitasi seorang bocah kurang mampu asal Banjar Dinas Bukit Sari, Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, Buleleng, bernama Putu Nita Satrini, 8. Selain itu, yayasan itu juga diduga mengunggah informasi hoaks untuk memancing empati masyarakat agar berdonasi.

Dalam unggahan di laman pengumpul donasi kitabisa.com, yayasan tersebut menyebutkan jika Putu Nita harus mencari nafkah sendiri demi sesuap nasi, beli seragam sekolah dan membayar tunggakan sekolah. Hal ini terjadi lantaran ayah Putu Nita meninggal dunia karena sakit, sementara ibunya kabur meninggalkannya.

Yayasan tersebut juga mengunggah foto Nita membawa kerupuk dan makan di pinggir jalan. Disebutkan, jika Nita harus menahan kaki yang sakit dan lelah menyusuri jalanan sambil membawa beberapa bungkus kerupuk. Hasil jualan biasanya dibelikan beras dan sisanya untuk keperluan sekolah. Namun dagangannya sering tak laku dan Nita sering kelaparan.

Perbekel Desa Tegallinggah, I Ketut Mudarna menegaskan ada beberapa poin dalam postingan tersebut yang tidak benar. Bocah kelas II SD itu kata Mudarna memang saat ini tinggal bersama neneknya bernama Luh Cinta Nadi. Sebab orangtuanya telah bercerai dan ayahnya beberapa waktu lalu telah meninggal dunia.

Mudarna menyebut, dalam kesehariannya Nita tidak sampai terantar apalagi berjualan kerupuk hingga harus makan di pinggir jalan hingga diusir saat berteduh di emperan toko. "Anak itu sekolah dengan baik, dirawat oleh keluarganya. Tidak ada jualan kerupuk sampai makan di jalan. Itu mengada-ada, tidak sesuai dengan fakta," sebutnya.

Ia juga menduga, yayasan tersebut sengaja mengatur sedemikian rupa menyuruh Nita seolah-olah berjualan krupuk untuk keperluan foto. "Yayasan itu yang memberikan kerupuk kepada anak tersebut, lalu dibuatkan video dan foto. Makanya keluarganya keberatan, kami sebagai pemerintah desa pun terkejut dengan informasi itu karena tidak sesuai fakta," terangnya.

Ketua Yayasan Sahabat Peduli Kasih, Jro Mangku Made Wijaya Dangin menyebut, penggalangan dana tersebut dilakukan atas seizin pihak keluarga. Hanya saja terkait narasi yang menjelaskan terkait kondisi Nita diklaim Wijaya dibuat langsung oleh pihak kitabisa.com.

"Masalah narasi itu dibuat oleh kitabisa, bukan dari yayasan. Kami hanya memfasilitasi dan pendamping. Jadi caption itu dibuat kitabisa. Kami hanya memohonkan agar dibantu digalangkan dana," katanya.

Wijaya juga menyebutkan uang Rp 250 ribu yang diberikan kepada Nita itu merupakan dana milik yayasan. Sementara donasi yang terkumpul dari aplikasi kitabisa.com belum diserahkan kepada Nita. Dana tersebut rencananya diserahkan untuk memperbaiki rumah Nita yang dalam kondisi bocor.7mzk

Komentar