Warga Binaan Lapastik Dididik Paket C

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu mengatakan, program ini berdasarkan aspirasi dari WBP yang ingin kembali mengenyam pendidikan setara SMA. Sekitar 300-an WBP di Lapastik Bangli menginginkan untuk kembali mengenyam pendidikan. Usalan tersebut disetujui pihak Kemenkumham Bali. "Mereka sudah lulus SMP, bahkan mereka pernah SMA, tapi tidak selesai," jelasnya.

Program kejar paket C di Lapastik Bangli hasil kerja sama dengan pihak ketiga, yakni Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, dan Yayasan Tabur Tuai. Dari kerja sama ini akan difalisitasi tenaga pengajar dan izin pendidikan. Tempat dan sarana disediakan Lapastik Bangli. Program ini bertujuan agar warga binaan mendapatkan Pendidikan lebih lengkap. ‘’Pembinaan kami lakukan, pendidikannya juga jangan terabaikan," ungkapnya.

Anggiat mengatakan program kejar paket C sudah dilaksanakan di Lapas Kelas IIB Karangasem. Selain Sanggar Belajar, diresmikan pula Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Lapastik Bangli. SAE dapat dijadikan tempat pembinaan kemandirian bagi WBP dengan beberapa kegiatan. Seperti, budidaya ikan nila hingga penanaman berbagai macam sayuran.

Kepala Lapastik Kelas IIA Bangli Agus Pritiatno mengatakan, serangkaian hari Dharma Karya Dhika ke 78, pihaknya juga membuka sanggar belajar kejar paket C. Tahap pertama dibuka untuk 35 orang, tahun ajaran baru dimulai 7 Agustus 2023. Kata dia, kebanyakan warga binaan sudah lulus SMP dan sempat mengenyam pendidikan SMA. ‘’Dengan program ini, setelah warga binaan bebas, mereka memiliki ijazah untuk bekal mencari pekerjaan," kata Agus Pritianto.

Jelasnya, sejumlah persyaratan yang dipenuhi WBP agar bisa ikut program kejar paket C. Salah satunya, melampirkan fotokopi ijazah SMP. Sedangkan, masa hukuman tidak menjadi syarat. Peresmian sanggar belajar dan SAE tersebut juga diisi pekan olahraga.7esa