nusabali

Kualifikasi Karate Dibayangi Pembatasan Usia

  • www.nusabali.com-kualifikasi-karate-dibayangi-pembatasan-usia

DENPASAR, NusaBali - Technical Delegate (TD) Karate Bali masih mencari celah menyusul pembatasan usia atlet yang boleh tampil pada ajang babak kualifikasi di GOR Rusdiawan Banjar Bau, Kalimantan Selatan pada 25-27 Agustus 2023.

Kategori kumite maksimal 28 tahun, dan kategori kata maksimal 32 tahun.

Alhasil karateka andalan Bali Tjokorda Istri Agung Sanistyarani terancam. Spesialis Kumite -55 kg putri ini diketahui kelahiran 31 Desember 1994. “Batas usia atlet itu telah diputuskan pada kongres 8 tahun lalu,” kata Ketua TD Cabor Karate, Ardy Ganggas, Senin (17/7).

Namun Ardy menambahkan bahwa dalam perkembangannya aturan tersebut bertentangan dengan organisasi karate di atasnya yakni World Karate Federation (WKF). WKF tidak pernah membatasi usia atlet yang tampil di ajang dunia. Begitu juga ketika atlet tampil di ajang SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade tanpa dibatasi umur. Kenapa kemudian di level nasional justru dibatasi. 

"Saya masih cari formula agar bisa jalan terus gelaran Pra PON sesuai jadwal, karena TD kan harus sudah menyebar panduan teknis atlet yang tampil di ajang babak kualifikasi PON," terang Ardy Ganggas. 

Untuk itu Ardy bertolak ke  Jakarta membicarakan lebih lanjut dengan pihak terkait soal batasan usia tersebut. Sebab, pada saat rapat via zoom meeting tiga hari lalu, pembahasan masih fifty-fifty ada yang mendukung, dan ada yang juga berharap usia bebas. 

Rapat yang diikuti pengurus PB FORKI, pengurus Pengprov FORKI, dan perguruan itu memang belum ada keputusan final terkait batasan usia atlet. "Saya masih cari titik temu agar segera ada keputusan final, TD sampai harus mengurusi soal teknik dan non teknis, ini masih kita carikan jalan keluar dengan praktisi hukum agar tidak melanggar," beber Ardy Ganggas. 

Ketua Komisi Binpres PB FORKI mengakui aturan sebelumnya melabrak ketentuan aturan lebih tinggi di WKF, di satu sisi Kongres adalah keputusan tertinggi di PB FORKI.  "Semoga segera ada jalan keluarnya, harapan saya semoga bisa diputuskan usia bebas mengacu peraturan WKF, Olimpiade dan single event lainnya tanpa ada batasan umur. Sehingga ada atlet 35-40 ke atas masih mampu keluar sebagai juara di event internasional," tutur Ardy Ganggas. 

Ardy Ganggas yang juga Ketua Harian Pengprov FORKI Bali berharap dalam penentuan aturan batasan usia atlet tidak ada aturan yang dilabrak, karena organisasi di bawahnya harus menyesuaikan dengan aturan yang ada di atasnya. 

Dengan demikian, penetapan program usia emas yang telah PB FORKI tetapkan ada yang salah jika mengacu aturan WKF. "Ini yang harus kita ubah agar sesuai dengan organisasi yang ada di tingkat atasnya," tegas Ardy Ganggas. 7dek

Komentar