nusabali

Sekeluarga Tertimbun Longsor 1 Tewas, 1 Hilang

Malam Naas Saat Hujan Deras di Desa Tribuana, Karangasem

  • www.nusabali.com-sekeluarga-tertimbun-longsor-1-tewas-1-hilang

AMLAPURA, NusaBali - Satu keluarga dalam satu rumah di Banjar Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Karangasem tertimbun longsor, Kamis (6/7) malam pukul 21.00 Wita.

Akibat kejadian ini, satu orang dinyatakan meninggal dunia, satu orang masih hilang atau dalam proses pencarian, dan satu orang selamat.

Rumah yang tertimpa longsor saat kejadian ditempati tiga orang, yakni pasangan kakek-nenek I Wayan Tunas,78, dan Ni Nyoman Ririg,75, serta seorang cucunya bernama I Komang Aditya,15. Kakek Wayan Tunas ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tertimbun longsor, sedangkan sang nenek Ni Nyoman Ririg terselamatkan dalam kondisi kaki kiri patah, dan cucunya I Komang Raditya, masih tertimbun dan dalam proses pencarian. Hingga sore kemarin, proses pencarian terhadap korban masih berlangsung.

Nenek Nyoman Ririg yang menjalani perawatan di RSUD Karangasem menuturkan saat malam kejadian hujan lebat mengguyur. Posisi rumahnya memang di ketinggian dan jauh dari tetangga. Untuk mencapai rumah korban mesti berjalan kaki melintasi semak-semak memerlukan waktu sekitar 15 menit.

Malam itu, seluruh anggota keluarga korban belum tidur, tiba-tiba longsor terjadi. Seluruh bangunan seperti terdorong menyebabkan penghuninya turut hanyut dan tertimbun sejauh sekitar 60 meter ke arah bawah. Cukup lama korban Ni Nyoman Ririg tidak dapat pertolongan, karena tetangganya berjauhan. Sehingga tubuh nenek Nyoman Ririg cukup lama terrendam tanah dan terjepit kayu bangunan, sehingga bagian kaki kirinya patah, perutnya terasa sakit dan siku kanan mengalami luka gores.

Foto: Korban selamat Nenek Ni Nyoman Ririg saat menjalani perawatan di RSUD Karangasem, Jumat (7/7). -NANTRA

Usai kejadian malam itu, keponakan korban, yakni I Ketut Rudit dating dan langsung menyelamatkan nenek Ni Nyoman Ririg, berlanjut mengantar ke RSUD Karangasem. Sedangkan terkait bencana longsor itu, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem baru menerima laporan, Jumat (7/7). Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem, I Putu Eka Putra Tirtana yang menerima laporan tanah longsor langsung melakukan evakuasi di lokasi kejadian di bawah koordinasi Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa, Jumat kemarin. Juga hadir petugas Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Karangasem di bawah koordinasi I Gusti Ngurah Eka, petugas Polsek Abang, Koramil Abang dan perangkat Desa Tribuana.

Awalnya petugas gabungan hanya menemukan jenazah sang kakek I Wayan Tunas. Jenazah langsung dievakuasi dan dititipkan di rumah kerabat korban, sedangkan pencarian cucunya I Komang Raditya, masih berlangsung dan berlanjut, Sabtu (8/7) hari ini.

"Selama ini saya tinggal bersama suami saya dan seorang cucu. Selama ini aman-aman saja, baru kali ini terjadi longsor menimbun seluruh rumah," ucap nenek Nyoman Ririg. Pasangan Wayan Tunas dan Ni Nyoman Ririg dikaruniai 6 anak dan 9 cucu. Semua anak-anaknya telah mandiri dan tinggal di tempat berbeda.

Foto: Korban terimbun longsor, I Komang Raditya yang masih dalam pencarian. -IST

Salah satu putra almarhum I Wayan Tunas, yakni I Komang Arnadi yang menunggui Ni Nyoman Ririg di RSUD Karangasem mengatakan selama ini orangtuanya itu memang tinggal bersama seorang cucunya I Komang Aditya, yang masih sekolah kelas IX di SMPN 6 Abang. Komang Raditya itu merupakan putra sulung dari dua bersaudara pasangan I Ketut Ariana dan Ni Luh Sudarmi. Orangtua I Komang Raditya, tinggal di Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung.

"Semua bangunan rumah beserta isinya telah tertimbun longsor, saya bersyukur ibu saya terselamatkan," jelas Komang Arnadi. Terpisah Kasek SMPN 6 Abang, I Putu Setiabudi membenarkan salah satu siswanya jadi korban tanah longsor. "Saya belum dapat informasi, apakah siswa saya terselamatkan atau masih tertimbun," kata Putu Setiabudi.

Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan terkait bencana longsor yang menewaskan seorang kakek untuk evakuasinya akan berlanjut Sabtu hari ini. "Cucu dari kakek itu masih tertimbun, evakuasi berlanjut, Sabtu ini," jelas Arimbawa.

Foto: Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin. -IST

Terpisah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengungkapkan hujan deras yang terjadi sejak, Kamis (6/7) sore dan berlanjut hingga Jumat kemarin mengakibatkan 78 kejadian bencana alam meliputi pohon tumbang di 31 titik, banjir di 12 titik, longsor di 29 titik, bangunan jebol 4 titik, jalan jebol di 1 titik, dan 1 orang hanyut (korban selamat).

Sampai pukul 17.00 Wita kemarin, tercatat 6 orang korban akibat bencana alam kemarin dengan rincian 2 orang mengalami luka berat (Gianyar dan Karangasem) dan 1 orang meninggal dunia di Kabupaten Karangasem. Satu orang hanyut (Gianyar) dan satu korban lain mengalami luka ringan (Denpasar). Sementara satu korban remaja di Karangasem diperkirakan masih tertimbun tanah longsor dan dalam proses pencarian.

Di sisi lain juga dilaporkan kerusakan rumah sebanyak 2 unit dan satu jalan raya jebol. "Total kejadian 28, kerugian Rp 10 juta, dan korban meninggal 1 orang," beber Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Made Rentin dalam keterangannya, Jumat sore kemarin.

Kabupaten Gianyar paling banyak melaporkan kejadian bencana alam akibat hujan deras kemarin. Ada 28 jenis kejadian meliputi 16 pohon tumbang, 11 tanah longsor, dan 1 orang hanyut. Selain Kabupaten Gianyar, bencana alam juga cukup banyak dilaporkan di Kabupaten Badung. Ada total 19 bencana alam yang dilaporkan di Gumi Keris, meliputi 6 tanah longsor, 8 pohon tumbang, 2 banjir, dan 3 bangunan roboh. Syukurnya tidak ada korban dalam serangkaian bencana alam tersebut.

Laporan alam juga cukup banyak dilaporkan terjadi di Kabupaten Bangli, yaitu sebanyak 15 kejadian. Jenis kejadian meliputi 3 pohon tumbang, 10 tanah longsor, 1 bangunan roboh, dan 1 jalan jebol. "Jalan jebol terjadi di Jalur Tambahan-Bakas-Jehem, Desa Jehem," jelas Rentin. Korban meninggal dilaporkan terjadi di Kabupaten Karangasem. Di gumi lahar ada 4 kejadian bencana alam meliputi 2 tanah longsor, 1 pohon tumbang, 1 banjir. Satu orang korban dilaporkan meninggal dunia sementara satu lainnya mengalami luka berat.

"Satu rumah tertimpa longsor, ada 3 korban, 1 selamat nenek patah tulang (perawatan di rumah sakit), 1 meninggal kakek, 1 masih tertimbun, cucu berusia 15 tahun," jelas Rentin. Di Kabupaten Tabanan, banjir besar terjadi di 3 titik yakni di Perumahan Gria Multi Jadi Desa Sanggulan, Perumahan Panorama Desa Sanggulan, dan dii Perumahan Pesona Jadi Desa Sanggulan.

Sementara itu, dari seluruh kabupaten/kota di Bali untuk sementara baru Kabupaten Buleleng yang tidak melaporkan adanya kejadian bencana alam, pada Jumat kemarin. "Hasil koordinasi saat ini nihil informasi kejadian," kata Rentin. 7 k16, cr78

Komentar