nusabali

Hujan Turun Nonstop Bencana Mengepung

Hujan di Musim Kemarau, BMKG Prediksi hingga 7 Juli

  • www.nusabali.com-hujan-turun-nonstop-bencana-mengepung
  • www.nusabali.com-hujan-turun-nonstop-bencana-mengepung

Cuaca buruk yang terjadi di penyeberangan Gilimanuk - Ketapang juga sempat menyebabkan sebuah kapal terseret arus dan terombang-aming di laut.

NEGARA, NusaBali
Hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Pulau Bali sejak, Sabtu (1/7) hingga Minggu (2/7) kemarin menimbulkan terjadinya bencana di sejumlah wilayah. Berbagai kejadian bencana itu, seperti pohon tumbang, tanah longsor hingga atap bangunan ambruk.

Bahkan cuaca buruk yang terjadi di penyeberangan Gilimanuk-Ketapang sempat menyebabkan sebuah kapal terseret arus. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) menyebut cuaca buruk ini terjadi akibat fenomena gangguan cuaca skala regional dan diperkirakan terjadi selama sepekan ke depan.

Di Jembrana akibat diguyur hujan deras atap bangunan balai lingkungan dan rumah warga ambruk. Sesuai data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana atap bangun rumah warga yang roboh adalah rumah tempat tinggal seorang lansia, Ni Ketut Deri,79, di Banjar Rangdu, Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Sementara atap bangunan balai lingkungan yang roboh adalah Balai Lingkungan Samblong di Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana.

Foto: Kerusakan atap Balai Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung. -IST

Selain dua atap bangunan roboh, juga ada kejadian sebuah pohon tumbang di Jalur Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Jalan Sudirman, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jemrana. Pohon tumbang di utara SPBU Sudirman itu sempat menutup sebagian badan jalan ruas lajur kendaraan arah Giliamuk ke Denpasar.

Kepala Pelaksanan (Kalaksa) BPBD Jembrana I Putu Agus Artana Putra, Minggu kemarin mengatakan kejadian atap bangunan roboh dan pohon tumbang itu terjadi dalam waktu hampir bersamaan pada Sabtu (1/7) sore. Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian tersebut.

"Penyebabnya karena hujan dengan intensitas yang cukup tinggi sejak Sabtu (1/7) pagi. Atap yang roboh juga karena kayunya sudah lapuk," ucapnya. Khusus kejadian pohon tumbang, kata Agus Artana, sudah langsung ditangani Sabtu (1/7) sore.

Sementara cuaca buruk juga menghantui penyeberangan lintas Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk di Selat Bali. Pada Sabtu (1/7) siang, Kapal Motor Penumpang (KMP) Nusa Makmur terseret arus hingga sempat terombang-ambing hampir selama 2 jam di perairan dekat gardu induk PLN Gilimanuk.

Foto: KMP Nusa Makmur yang sempat terseret arus. -IST

Koordinator Satuan Pelayanan Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk, I Nyoman Agus Sugiarta saat dikonfirmasi Minggu (2/7) membenarkan adanya peristiwa kapal yang sempat terseret arus itu. KMP Nusa Makmur yang sebelumnya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, terseret arus saat menunggu giliran sandar di Pelabuhan Gilimanuk.

"Sesuai pemantauan dari AIS (Automatic Identification System) di Gilimanuk, kejadiannya sekitar pukul 13.30 Wita. Terseret arus ke arah selatan, terbawa sampai perairan dekat gardu PLN Gilimanuk. Jarak sekitar 50 meter sebelah selatan dari areal pelabuhan," ujar Agus Sugiarta.

Menurut Agus Sugiarta, KMP Nusa Makmur yang terseret arus itu, tidak sampai kandas atau tersangkut di perairan dangkal. Namun kapal tersebut sempat terombang-ambing sebelum akhirnya berhasil sandar ke Pelabuhan Gilimanuk pada sekitar 15.46 Wita. "Semua penumpang dan ABK (Anak Buah Kapal) selamat," ucapnya.

Foto: Pohon tumbang yang sempat menutup badan jalan di Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur. -DESAK

Di Kabupaten Tabanan, hujan selama dua hari berturut-turut menyebabkan pohon bertumbangan di tiga titik. Satu di antaranya sempat menutup badan jalan hingga membuat jalur tak bisa dilewati. Pohon tumbang yang menutup badan jalan ini terjadi di jalur Desa Tegal Mengkeb, Kecamatan Selemadeg Timur, Sabtu malam. Pohon jenis waru tersebut baru bisa dievakuasi Minggu pagi kemarin.

Kemudian titik pohon kedua yang tumbang adalah pohon juwet menimpa garase milik Ida Bagus Darma Putra di Banjar Babakan, Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, kemarin pagi. Terakhir adalah pohon tumbang di Desa Gadungan yang menutup badan jalan. Pohon sudah dievakuasi oleh masyarakat.

Plt BPBD Tabanan I Nyoman Sri Nadha Giri mengatakan data sementara baru pohon tumbang saja yang masuk laporan. Pohon tumbang ada di tiga lokasi. "Seluruh kejadian pohon tumbang ini ringan, tidak sampai menimbulkan kerugian parah, hanya yang di Marga saja menimpa garase tetapi tidak sampai fatal," jelasnya.

Foto: Salah satu bencana pohon tumbang yang terjadi di wilayah Gianyar. -NOVI

Sedangkan TRC BPBD Kabupaten Gianyar menerima belasan laporan kejadian bencana pohon tumbang dan tembok roboh, Minggu kemarin. Bencana yang terjadi hampir di seluruh wilayah Gianyar ini hampir dalam waktu bersamaan. Disebabkan oleh hujan seharian yang baru reda saat sore hari.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan ada 6 laporan pohon tumbang yang ditangani BPBD Kabupaten Gianyar. Di antaranya pohon waru tumbang menutupi setengah badan jalan dan menimpa kabel PLN di Banjar Kucupin, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar pukul 09.00 Wita. Kemudian pukul 12.30 Wita, sebuah pohon jenis santen tumbang dan menutupi badan jalan serta menimpa kabel Telkom di Banjar Payogan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Gianyar.

Pohon asem di jaba Pura Dalem Bukit Batu Samplangan, Kecamatan Gianyar juga kembali tumbang menimpa candi bentar pura tersebut dan kabel listrik. Lalu pukul 14.13 Wita, sebuah pohon tumbang menimpa bangunan Piyasan di Merajan Puri Rasa Villa milik Anak Agung Bagus Sedana di Banjar Abianseka, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar.

Kemudian pohon tumbang juga menimpa rumah warga di Tegallinggah yang mengakibatkan satu orang luka ringan serta pohon tumbang menimpa kandang ayam di Siangan. "Laporan-laporan yang masuk langsung ditangani oleh TRC BPBD Gianyar," ujarnya. Adapun total kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam pohon tumbang tersebut mencapai Rp 350 Juta.

Foto: Senderan jebol. -NANTRA

Bencana lain, tembok rumah Nyoman Subadra di Banjar Sanding Abianbase, Desa Sanding, Tampaksiring longsor sepanjang 10 meter. Rumah milik buruh bangunan ini longsor akibat hujan deras yang mengguyur 3 hari beruntun di Tampaksiring.

Di Karangasem pohon aren panjang 20 meter dan diameter 25 cm tumbang menimpa rumah milik Ni Wayan Kerti, di Banjar Kodok, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Karangasem, Minggu pagi pukul 05.00 Wita. Akibatnya bagian atap rusak, kerugian sekitar Rp 10 juta.

Tumbangnya pohon aren juga menimpa kabel milik PT PLN Amlapura. Warga atas nama Sidiana melaporkan musibah itu ke BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Karangasem. Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan pihaknya sudah lakukan penanganan dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan petugas PT PLN.

Bencana lainnya, yakni senderan rumah milik Ni Wayan Parni jebol di Banjar Kebung Kangin, Desa Telaga Tawang, Kecamatan Sidemen, Karangasem, Sabtu (1/7) pukul 15.40 Wita. Senderan dengan tinggi 10 meter dan panjang 8 meter, perkiraan rugi Rp 20 juta. Juga terjadi 4 pohon tumbang menimpa jalan raya di tempat berbeda.

Foto: Arsip. Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho. -ANTARA

Terpisah Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho menyatakan puncak musim kemarau tahun 2023 di wilayah Bali pada umumnya memang terjadi di bulan Juli dan Agustus. Namun bukan berarti kemarau diartikan tidak ada hujan sama sekali, sama halnya dengan musim hujan tidak berarti tidak ada cerah sama sekali. "Hujan yang terjadi selama 3 hari belakangan ini dipicu faktor gangguan cuaca skala regional di sekitar wilayah Bali," jelas Cahyo, Minggu kemarin.

Berdasarkan analisis prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, hal itu dipicu oleh adanya pola pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Hindia di sebelah selatan Bali-Nusa Tenggara Timur (NTB). Kondisi ini mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Bali yang memicu turunnya potensi hujan di wilayah Bali selatan untuk kemudian meluas ke Bali tengah, Bali timur dan Bali barat. "Kondisi hujan ini masih diperkirakan masih terjadi hingga 7 Juli mendatang," terangnya

Kondisi ini, lanjut dia ditambah intrusi udara kering dari BBS mampu mengangkat massa udara di depan batas intrusi menjadi lebih hangat dan lembab termasuk di wilayah Bali. Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga lapisan 700 mb atau 3 ribu meter. Suhu muka laut di sekitar wilayah Bali berkisar antara 26-30 derajat celcius. "Peluang hujan masih berpotensi terjadi selama beberapa hari kedepan di wilayah Bali bagian barat, tengah, selatan dan timur.

Pada tanggal 3-7 Juli, kondisi secara umun berawan dan masih berpotensi hujan ringan hingga sedang," sebutnya. Di sisi lain, kondisi perairan di wilayah selatan Bali juga perlu mendapatkan perhatian. Selama 2-3 hari ke depan, kondisi tinggi gelombang laut mengalami peningkatan signifikan.

Hal itu dipicu oleh kondisi angin yang dipicu monsun Australia, ditambah dengan swell. Khusus untuk di Samudra Hindia sebelah selatan, kondisi tinggi gelombang dapat mencapai 4-5 meter. Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati dengan potensi bencana hidrometeorologi.

"Masyarakat juga diharapkan dapat memperbarui informasi BBMKG, khususnya peringatan dini. Sehingga dapat mengurangi resiko bencana yang mungkin terjadi," harapnya. 7 ode, nvi, des, k16, dar

Komentar