nusabali

Konjen AS Dukung Do and Don't

  • www.nusabali.com-konjen-as-dukung-do-and-dont

Konjen AS siap membantu mensosialisasikan kebijakan do and don’t kepada warganya. Sehingga warga AS yang datang ke Bali bisa mematuhi aturan dan menghormati budaya maupun tatanan yang ada.

DENPASAR, NusaBali
Deputi Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) di Surabaya Clint Shoemake menyampaikan dukungannya atas kebijakan ‘Do and Don’t’ bagi wisatawan mancanegara (wisman) di Bali. Hal itu disampaikannya di hadapan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) saat berkunjung ke Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala, Denpasar, Kamis (22/6). 

“Kami sangat senang dan mendukung surat edaran yang dikeluarkan pemerintah, terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan wisatawan. Sehingga wisatawan yang datang berlibur ke Bali bisa ikut menjaga kesucian tempat-tempat suci di Bali dan menghormati budaya yang ada di tengah masyarakat,” ujar Shoemake. 

Shoemake menyampaikan apresiasinya atas kerja keras dari Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya menangani pandemi Covid-19, sehingga warga negara AS bisa kembali berkunjung ke Bali dengan rasa aman dan nyaman. 

Diplomat Negeri Paman Sam ini juga menyampaikan warga negara AS sangat mengagumi tidak hanya alam Bali yang sangat indah, tetapi juga budayanya. Karena itu, dia mendukung budaya Bali harus dijaga semua pihak, tidak hanya oleh masyarakat Bali tetapi juga wisatawan yang datang ke Pulau Dewata. 

“Kami siap membantu mensosialisasikan kepada warga kami, sehingga warga kami yang datang ke Bali bisa mematuhi aturan yang ada dan menghormati budaya maupun tatanan yang ada di sini,” tegas Shoemake.


Wagub Cok Ace menyampaikan apresiasi atas dukungan Konsulat Jenderal AS terhadap upaya Pemerintah Provinsi Bali melakukan sosialisasi kepada para wisatawan mancanegara, untuk memahami hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan selama berlibur di Bali. 

Dia mengungkapkan kunjungan wisatawan AS ke Bali cukup tinggi, hampir 70.000 orang lebih dan berada di urutan keempat setelah Australia, India, dan Inggris. 

“Kami tidak saja berharap kunjungan wisman Amerika ke Bali terus meningkat, kami juga berharap para wisatawan yang datang mengetahui apa yang bisa dilakukan dan dilarang dilakukan selama berwisata di Bali, sehingga para wisatawan ikut berkontribusi dalam menjaga alam serta menghormati adat istiadat maupun budaya Bali,” tutur Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Bali, ini.

Wagub Cok Ace mengungkapkan, beberapa wisatawan mancanegara ada yang melakukan tindakan kurang terpuji selama berlibur ke Bali, seperti berpesta di puncak gunung, membuang sampah sembarangan, berperilaku tidak pantas di tempat umum, memanjat pohon keramat maupun perilaku tidak pantas di tempat-tempat yang disucikan. 

Dengan adanya surat edaran yang disampaikan kepada warga negara asing yang datang ke Bali terkait apa yang boleh dan apa yang dilarang dilakukan selama di Bali, panglingsir Puri Ubud ini berharap kasus-kasus tersebut tidak terjadi lagi. 7 cr78 

Komentar