Hewan Kurban Divaksin PMK

Angka itu diprediksi bertambah pada Idul Adha 1444 Hijriyah tahun ini, sebab situasi sudah kembali normal pasca serangan wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Bidang Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Buleleng, Made Suparma menyebutkan, pada tahun lalu hewan kurban yang dipotong terdiri dari 186 ekor kambing dan 239 ekor sapi. "Tahun ini kemungkinan akan lebih banyak. Tapi kami belum bisa pastikan jumlahnya sebab biasanya H-1 baru terdata," ujar Suparma, Minggu (18/6).

Suparma memastikan bahwa ketersediaan hewan kurban di seluruh wilayah Buleleng bakal aman. Dengan demikian, harga di pasaran tetap terkendali. "Ketersediaan sapi sempat ada surplus setelah PMK. Di beberapa kelompok peternak ada yang beralih ke kambing, karena lebih menjanjikan, kebutuhan cukup banyak, dan cepat dijual," sebutnya.

Yang jelas, lanjut dia, pemerintah saat ini memastikan kondisi hewan kurban sehat dan layak dikonsumsi. Salah satu yang menjadi perhatian pihaknya adalah keterpenuhan vaksinasi hewan ternak di Buleleng, di antaranya vaksinasi PMK. "Kami berikan pelayanan pada masyarakat untuk memastikan ternak sehat sebelum dijual. Ternak yang berisiko terkena PMK harus divaksin," katanya.

Saat ini, petugas lapangan Dinas Peternakan pun masih gencar melakukan vaksinasi dengan mendatangi para peternak. Menurutnya, menjelang Idul Adha ini permintaan vaksinasi PMK cukup banyak sebab menjadi syarat dalam perpindahan hewan ternak. "Untuk lalu lintas ternak minimal harus sudah divaksin PMK satu kali. Ternak yang sudah divaksin juga diberi kode," sambung Suparma.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 30 ribu ekor sapi yang sudah divaksin PMK. "Stok vaksin didrop dari Provinsi, berapapun kami minta akan diberikan. Kemarin kami ambil 7.000 dosis untuk persiapan Idul Adha. Beberapa waktu lalu, peternak sapi sempat ada yang menolak (vaksinasi) karena takut. Sekarang dengan adanya edaran PMK banyak yang meminta bantuan vaksinasi," tandasnya. 7mzk