nusabali

PABSI Bali Berhitung Peluang Lolos

Peluang Ketut Ariana Berat Lolos dari Pra PON

  • www.nusabali.com-pabsi-bali-berhitung-peluang-lolos

GIANYAR, NusaBali - Pengprov Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Bali masih berhitung peluang lolos PON dalam ajang kualifikasi di Bandung, Jawa Barat, Juli 2023 nanti. Secara kalkulasi, peluang lifter Bali sangat berat dalam ajang Pra PON nanti.

Bahkan lifter andalan Bali I Ketut ‘Banat’ Ariana juga masih dikalkulasi ulang terkait peluang turun di kelas 73 ataupun kelas 81 kg. Dua kelas tersebut di level nasional sudah ada yang memegang dan menguasai, sehingga peluangnya sangat berat untuk jadi juara. 

Menurut Sekum PABSI Bali, Made Purwita pada Rabu (26/4), situasi babak kualifikasi pada Juli nanti, pihaknya harus melakukan kalkulasi yang sangat matang. Jika salah dalam menempatkan posisi kelas atlet, kata Purwita, akan berakibat fatal dan gagal meraih tiket PON. Untuk itu penempatan kelas bagi atletnya menjadi tanggungjawab penuh pelatih Joko Honggono dan Luh Sinta Darmariani. 

"Banat apakah turun di kelas 73 atau naik kelas 81 itu belum pasti, di dua kelas itu ada atlet luar sebagai pemegang level juara dunia, sehingga sangat menyulitkan bagi Bali, padahal Banat satu - satunya atlet andalan diharapkan meraih tiket PON," kata Purwita, yang mantan Sekretaris KONI Gianyar itu. 
Menurut Purwita, jika dipaksakan turun di kelas 73 kg sesuai kelas spesialisnya selama ini, bisa saja tiket PON saja tidak bisa didapatkan. 

Sebab untuk lolos PON tiap kelas akan dicari enam atlet. Sedangkan di kelas 73 kg putra itu banyak atlet berprestasi hingga level dunia, sehingga sangat menyulitkan atlet Bali. Apalagi untuk kelas 73 kg putra ada Rahmat Erwin Abedulah, yang juara dunia 2021 dan 2022 dengan total angkatan clean and jerk 200 kg. 

Erwin juga sebagai peraih medali perunggu pada Olimpiade Tokyo 2020. Rival lainnya lifter Rizky Juniansyah asal Banten peraih perak kejuaraan dunia 2022 dan juara dunia junior 2021 dan 2022. Rizky pernah mencatatkan angkatan 157 di angkatan snatch, dan 194 di angkatan clean and jerk, sedangkan catatan Banat masih di bawah itu.

"Melihat pesaing dari luar, kita harus berhitung ulang soal peluang agar bisa lolos PON, ini masih belum kita putuskan mau turun di kelas berapa," kata Purwita, yang juga Ketua Pengkab Perbasi Gianyar. 

Sementara itu pihak PABSI Bali sendiri akan menerjunkan enan lifter pada kualifikasi nanti. Yakni, Dewa Made David Rajendra, I Ketut Ariana, dan I Putu Adi Santika Jaya kelas 55 kg putra. Sedangkan untuk putri Dewa Ayu Putu Melia Pitayanti di kelas 76 kg, Gabriella Reina Honggono kelas 64 kg, dan Sanghamitta kelas 59 kg putri. 

"Untuk Dewa David dan Ketut Ariana memang belum diputuskan secara pasti turun di kelas apa, ini masih melihat peluang, karena kalau diplot di kelas 81 kg putra juga ada pesaing yang cukup mumpuni dari lifter luar, ini yang kita antisipasi detail," kata Purwita.

Cabor angkat besi pada kualifikasi akan menggelar total 20 kelas, yang terdiri dari 10 kelas putra dan 10 kelas putri. Rinciannya kelas putra kelas 55 kg, 61 kg, 67 kg, 73 kg, 81 kg, 89 kg, 96 kg, 102 kg, 109 kg, dan kelas + 109 kg. Sedangkan untuk putri rinciannya kelas 45 kg, 49 kg, 55 kg, 59 kg, 64 kg, 71 kg, 76 kg, 81 kg, 87 kg, dan kelas + 87 kg. dek

Komentar