nusabali

Produksi Pie Susu Khas Bali di Denpasar Meningkat Pasca Lebaran

  • www.nusabali.com-produksi-pie-susu-khas-bali-di-denpasar-meningkat-pasca-lebaran

DENPASAR, NusaBali.com - Pie susu menjadi oleh-oleh khas Pulau Dewata yang diburu wisatawan domestik. Menjelang akhir cuti bersama lebaran Idulfitri 1444 Hijriah, produksi camilan manis ini dipastikan naik.

Kenaikan produksi tidak terlepas dari kepulangan para wisatawan usai libur lebaran. Wisatawan yang meninggalkan Bali biasanya akan menyempatkan diri mengunjungi pusat oleh-oleh dan membawa pulang pie susu khas Bali.

Seperti Aris, 50, wisatawan domestik asal Jakarta yang akan meninggalkan Bali pada Minggu (23/4/2023). NusaBali.com mendapati Aris dan keluarga sedang berbelanja di Toko Pie Susu Asli “Enaaak” yang berlokasi di Jalan Nangka Selatan Nomor 163, Dangin Puri Kaja, Denpasar Utara.

Kata Aris, wajib mencari oleh-oleh khas sebelum pulang dari Bali dan pie susu adalah favoritnya. Jajanan berbentuk bundar pipih berisi krim susu di atasnya ini juga kesukaan keluarganya khususnya dua anaknya.

"Saya ke Bali dalam rangka cuti lebaran. Kalau di Bali tahunya memang pie susu, kesukaan saya dan anak-anak," ujar Aris ketika menemani istri dan anak-anaknya berbelanja oleh-oleh di Toko Pie Susu Asli “Enaaak” pada Sabtu (22/4/2023).

Fenomena ini menjadi strategi produksi tersendiri bagi produsen pie susu di Denpasar. Dua produsen pie susu yang dikunjungi NusaBali.com yakni Pie Susu Asli “Enaaak” dan Pie Susu Dhian di Jalan Suli Nomor 55A, Dauh Puri Kangin, Denpasar Utara memastikan peningkatan produksi pasca lebaran.

Gede Sudiarta, 52, Manajer Operasional Pie Susu Dhian menjelaskan bahwa peningkatan produksi pasca libur lebaran tetap ada meskipun tidak banyak. Pada hari-hari biasa Pie Susu Dhian bisa memproduksi 25.000-30.000 pie susu per hari yang disalurkan ke empat outlet.

"Paling tidak H+3 lebaran nanti seharusnya ada peningkatan produksi walaupun tidak banyak, sekitar 10 persen lebih banyak dari hari-hari biasa karena biasanya penjualan naik sekitar 20 persen," tutur Sudi ketika dijumpai di outlet Pie Susu Dhian di Jalan Suli.

Lanjut Sudi, produksi pie susu juga melihat kondisi pariwisata lantaran pasar pie susu berasal dari kalangan wisatawan domestik. Selama bulan Ramadan, empat outlet Pie Susu Dhian di Jalan Suli, Jalan Nangka, dan dua lagi di daerah Kuta tidak menerima banyak produksi dari pabriknya di Jalan Bypass Prof IB Mantra karena bulan puasa.

Foto: Pekerja pabrik Pie Susu Dhian sedang menyerahterimakan produk di outlet Pie Susu Dhian di Jalan Suli. -NGURAH RATNADI

"Kami belum menyiapkan produksi khusus seperti varian baru dan lainnya karena kalau seperti itu alur produksinya lebih panjang. Masih fokus di varian orginal karena itu yang paling banyak dicari," ujar pria asal Buleleng.

Sementara itu, outlet Pie Susu Asli “Enaaak” di Jalan Nangka Selatan menyebut akhir liburan lebaran mendatangkan keuntungan terbesar dalam satu tahun. Sebab, dibandingkan perayaan Natal dan tahun baru, cuti lebaran mengatrol penjualan paling tinggi.

Sandra Mewengkang, 41, Manajer Produksi Pie Susu Asli “Enaaak” Nangka Selatan membeberkan sudah menjual 10.000 pie susu pada Rabu (19/4/2023). Di mana, pada hari itu merupakan puncak mudik lebaran menuju luar Pulau Bali. Akan tetapi, hari-hari menjelang akhir cuti lebaran disebut bakal lebih menguntungkan.

"Sekarang masih terhitung sepi karena wisatawan domestik itu sedang liburan. Nanti menjelang akhir masa cuti, kami prediksi pekan depan akan lebih banyak," ungkap Sandra ketika dijumpai di outlet Pie Susu Asli “Enaaak” Nangka Selatan pada Sabtu siang.

Untuk di outlet Nangka Selatan saja, diprediksi akan mengeluarkan 20.000 pie susu pada akhir masa cuti lebaran nanti. Ini belum termasuk di lima outlet lain yang tersebar di Denpasar dan Badung. Angka ini lebih tinggi dari produksi dan penjualan akhir tahun yakni 15.000 dan hari-hari biasa di angka 3.000-6.000 pie susu.

Baik Pie Susu Dhian dan Pie Susu Asli “Enaaak” sama-sama memiliki pasar dari wisatawan domestik. Namun, melihat dari tahun berdiri dan penetrasi pasarnya, kedua outlet pie susu yang lokasinya berdekatan ini memiliki segmen pasar yang berbeda.

Pie Susu Dhian dirintis sejak tahun 2010 dari rumah indekos dan berhasil masuk pusat oleh-oleh pada tahun 2014. Sementara Pie Susu Asli “Enaaak” dirintis pada tahun 1989 dan mulai populer tahun 2000-an kemudian jadi langganan acara pemerintahan ketika ada konferensi di Bali.

Dari segi varian, Pie Susu Dhian memiliki enam varian rasa yakni original, cokelat keju, cokelat, keju, strawberry, dan blueberry. Harganya dibanderol mulai Rp 22.000-97.000 per pak tergantung jumlah isiannya dan tipe gramasinya.

Sedangkan Pie Susu Asli “Enaaak” hanya memiliki empat varian rasa yakni original, cokelat, keju, dan kacang. Harga dibedakan varian rasa dan jumlah isian namun gramasinya tetap sama. Satu pak berisi 10 pie susu original dibanderol Rp 35.000 atau Rp 70.000 untuk 20 pie susu.

Satu pak berisi 10 pie susu varian cokelat dibanderol Rp 37.000 tetapi untuk varian keju dijual seharga Rp 38.000. Sementara satu pak berisi 9 pie susu varian kacang dihargai senilai Rp 35.000. Pie susu produksi Pie Susu Asli “Enaaak” ini hanya bertahan 4 hari di suhu ruang namun mampu awet hingga tujuh hari apabila disimpan di lemari pendingin. *rat

Komentar