nusabali

Pengidap Diabetes Dilarang untuk Berolahraga, Benarkah?

  • www.nusabali.com-pengidap-diabetes-dilarang-untuk-berolahraga-benarkah

SEMARAPURA, NusaBali.com – Tak sedikit dari kalangan masyarakat yang awam dan dengan gamblang menerima mitos-mitos tentang penyakit Diabetes Mellitus. Sehingga masih banyak informasi soal Diabetes Mellitus yang belum bisa dibuktikan kebenarannya secara imliah.

Mitos mengatakan, jika penderita Diabetes Mellitus tidak disarankan untuk melakukan olahraga ‘konon’ akan menimbulkan efek yang tidak baik. Apakah hal tersebut benar? Menanggapi isu tersebut, NusaBali.com menghubungi dr Ida Ayu Megawati MKes untuk mengetahui kebenarannya.

Dokter di Klinik Pratama Damar Klungkung, dr Ida Ayu Megawati MKes lebih dahulu menjelaskan diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang cukup tinggi kejadiannya. Ia menilai, banyak mitos yang muncul di kalangan masyarakat terkait Diabetes Mellitus atau kencing manis, yang terkadang tidak sesuai dengan penanganan medis.

Lebih lanjut ia menjelaskan, diabetes mellitus (DM) dapat menyerang pada semua kelompok usia. Hal ini disebabkan karena adanya faktor genetik yang memperberat risiko dan pola hidup yang tidak tepat.

“Penderita DM sangat disarankan untuk berolahraga karena dengan berolahraga dapat mengontrol kadar gula darah. Lakukan cek kadar gula darah sebelum berolahraga dan setelah berolahraga,” jelas wanita yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Klungkung itu.


Foto: Dokter di Klinik Pratama Damar Klungkung, dr Ida Ayu Megawati MKes. -IST

Untuk durasi berolahraga yang tepat, kata dr Ida Ayu Megawati berdasarkan World Health Organization (WHO) penderita DM usia 18 sampai 64 tahun durasi aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu dan dikombinasi latihan beban 2 kali seminggu. Hal ini dapat dijadikan panduan bagi penderita DM dalam menjadwalkan kegiatan olahraga.

“Misalnya 3 kali seminggu maka durasinya 50 menit per hari, bila 5 kali seminggu dengan durasi 30 menit per hari. Waktu berolahraga disesuaikan dengan keluangan waktu. Tidak ada pengaruh antara pagi atau sore hari,” tuturnya.

Wanita yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung itu juga menyarankan jenis olahraga yang cocok untuk penderita DM seperti jalan cepat, senam diabetes, yoga, bersepeda, angkat beban. Namun ia menegaskan, para penderita DM perlu memerhatikan keamanan saat berolahraga dengan menggunakan sepatu dan air minum.

“Bila kadar gula darah < 100 atau > 240, tidak disarankan melakukan olahraga,” tambahnya.

Ia pun berharap bagi penderita DM tidak perlu khawatir bahkan takut untuk melakukan aktivitas fisik berolahraga. Hanya saja, para penderita DM harus melakukan kontrol secara rutin untuk mengetahui kondisi dan kadar gula darah.

“Lakukan olahraga sesuai dengan kemampuan sehingga tidak berlebihan yang akan menyebabkan risiko bagi tubuh,” pungkasnya. *ris





Komentar