nusabali

Dewan Soroti Pakrimik Monumen Perjuangan Kusamba

  • www.nusabali.com-dewan-soroti-pakrimik-monumen-perjuangan-kusamba

Ketua Forum Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri Indoensia (FKPPI) Klungkung yang anggota DPRD Klungkung, I Wayan Buda Parwata, angkat bicara terkait polemik pembangunan monumen Perjuangan Kusamba di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. 

SEMARAPURA, NusaBali
Ia menilai agak aneh karena polemik itu muncul saat monumen sudah selesai dibangun. “Jika menghargai perjuangan para pahlawan dengan sebuah simbol, tak harus dengan melihat besar kecilnya monumen. Ini tentu kembali kepada cara orang mengapresiasi nilai sejarah perjuangan,” ujar Buda Parwata di Gedung DPRD Klungkung, Kamis (8/6).

Terlepas dari salah-benar polomik itu, Buda mengimbau kepada pejabat terkait lebih intens menyosialisasikan rencana pembangunan baik fisik dan non fisik. Sosialisasi juga harus menyasar segala lini, baik tokoh masyarakat, panglingsir puri, warga sekitar dan lainnya. ‘’Jika sosialisasi sudah matang, baru masuk ke proses perencanaan dan tender. Apapun hasilnya, biarkan masyarakat yang menilai,” kata politisi Partai Hanura asal Desa Tihumun, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung ini.

Selaku wakil rakyat dan putra TNI, Buda mengaku sangat mengapreasi kinerja dari Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang telah mendirikan monumen Perjuangan Kusamba. Kata dia, hal ini menandakan  Bupati ingat pada sejarah perjuangan para pahlawan. “Sebelumnya, monumen ini kan belum ada. Makanya, kami apresiasi kinerja Pemkab Klungkung,” katanya. 

Sebelumnya, seniman kondang Nyoman Gunarsa asal Banjar Banda, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, mengkritik pembangunan monumen Perjuangan Perang Kusamba di Desa Kusamba, Dawan, Klungkung. Ia menilai fisik monumen relatif pendek atau cebol. *wa

Komentar