Krama Adat Subagan Mengarak 13 Ogoh-ogoh
AMLAPURA, NusaBali
Krama Desa Adat Subagan, Kecamatan Karangasem mengarak 13 Ogoh-ogoh, saat malam Pangrupukan pada Tilem Kasanga, Anggara Umanis Uye, Selasa (21/3), malam.
Pengarakan Ogoh-ogoh diawali Pacaruan dan persembahyangan di Catus Pata, perempatan Desa Adat Subagan.
Prosesi itu dipuput Ida Pedanda Istri Rai dari Geria Suci Kemenuh, Banjar Adat Geria, Desa Adat Subagan. Prosesi persembahyangan mulai pukul 18.00 Wita, di bawah koordinasi Kelian Paiketan Pamangku Desa Adat Subagan Ida Mangku Ketut Putra. Berlanjut mengarak Ogoh-ogoh satu persatu dan ada yang beratraksi dilengkapi Pragmen Tari.
Arak-arakan itu mulai dari Catus Pata, kemudian menuju Banjar Genteng, Banjar Telaga Mas, Jalan Hasanudin, Jalan Sudirman, dan kembali ke masing-masing banjar. Desa Adat Subagan mewilayahi 21 banjar adat dengan menampilkan 13 Ogoh-ogoh.
"Pengarakan Ogoh-ogoh ini baru pertama kali pascapandemi Covid-19, sebelumnya sempat terhenti tahun 2020, 2021 dan 2022," jelas Ida Mangku Ketut Putra.
Turut memantau arak-arakan ogoh-ogoh, Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna, dan Kapolsek Karangasem Kompol Putu Sunarcaya, beserta jajarannya mengalihkan arus lalulintas selama arak-arakan Ogoh-ogoh. Begitu juga arak-arakan ogoh-ogoh di Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, di bawah koordinasi Bendesa I Komang Sujana, menampilkan 32 ogoh-ogoh, bergerak mulai dari Banjar Adat Wates Tengah, keliling desa, yang mewilayahi 27 banjar adat. Arak-arakan itu dir Banjar Wates Tengah hingga finish di Banjar Bambang Biaung, mulai pukul 19.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita.
Kapolsek Selat AKP Bambang Haryanto yang melakukan pemantauan, turut membantu di lapangan anggota Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Anggota Bhabinkamtibmas menyebar melakukan pemantauan di 8 desa dinas, Desa Duda Timur, Desa Duda, Desa Selat, Desa Sebudi, Desa Peringsari, Desa Muncan, Desa Amerta Bhuana dan Desa Duda Utara.*k16
Arak-arakan itu mulai dari Catus Pata, kemudian menuju Banjar Genteng, Banjar Telaga Mas, Jalan Hasanudin, Jalan Sudirman, dan kembali ke masing-masing banjar. Desa Adat Subagan mewilayahi 21 banjar adat dengan menampilkan 13 Ogoh-ogoh.
"Pengarakan Ogoh-ogoh ini baru pertama kali pascapandemi Covid-19, sebelumnya sempat terhenti tahun 2020, 2021 dan 2022," jelas Ida Mangku Ketut Putra.
Turut memantau arak-arakan ogoh-ogoh, Kapolres Karangasem AKBP Ricko AA Taruna, dan Kapolsek Karangasem Kompol Putu Sunarcaya, beserta jajarannya mengalihkan arus lalulintas selama arak-arakan Ogoh-ogoh. Begitu juga arak-arakan ogoh-ogoh di Desa Adat Duda, Kecamatan Selat, di bawah koordinasi Bendesa I Komang Sujana, menampilkan 32 ogoh-ogoh, bergerak mulai dari Banjar Adat Wates Tengah, keliling desa, yang mewilayahi 27 banjar adat. Arak-arakan itu dir Banjar Wates Tengah hingga finish di Banjar Bambang Biaung, mulai pukul 19.00 Wita hingga pukul 21.00 Wita.
Kapolsek Selat AKP Bambang Haryanto yang melakukan pemantauan, turut membantu di lapangan anggota Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat). Anggota Bhabinkamtibmas menyebar melakukan pemantauan di 8 desa dinas, Desa Duda Timur, Desa Duda, Desa Selat, Desa Sebudi, Desa Peringsari, Desa Muncan, Desa Amerta Bhuana dan Desa Duda Utara.*k16
Komentar