nusabali

Ogoh-Ogoh 'Nyai' The Best di Kabupaten Jembrana

  • www.nusabali.com-ogoh-ogoh-nyai-the-best-di-kabupaten-jembrana

NEGARA, NusaBali
Pemprov Bali dan Pemkab Jembrana telah mengumumkan hasil lomba ogoh-ogoh di Jembrana dalam rangka Nyepi Tahun Baru Saka 1945.

Ogoh-ogoh yang terpilih sebagai juara I adalah Ogoh-ogoh Nyai karya Sekaa Truna (ST) Kembang Sari, Banjar Adat Banyubiru, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara.  Hasil lomba ogoh-ogoh di Jembrana, secara resmi diumumkan pada Kamis (23/3) kemarin. Ogoh-ogoh Nyai ditetapkan sebagai ogoh-ogoh terbaik I dengan nilai di angka 262. Disusul terbaik II dengan nilai 251, jatuh kepada Ogoh-ogoh Tebu Sala karya ST Guna Widya, Banjar Adat Pancardawa, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara. Kemudian posisi ketiga dengan nilai 231, terpilih Ogoh-ogoh Ajian Kreb Akasa karya ST Swastika Karya, Banjar Adat Swastika, Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana Anak Agung Komang Sapta Negara, mengatakan, hasil penilaian ogoh-ogoh, itu telah ditetapkan berdasar penilaian tim juri kabupaten. Ada tiga orang tim juri yang terlibat. Masing-masing ada Dinas Parbud Jembrana, Majelis Desa Adat (MDA) Jembrana, dan seniman undagi ogoh-ogoh. "Diumumkan lebih dulu dari Provinsi, lalu  kami  umumkan di kabupaten," ujar Sapta Negara.

Dalam mencari juara lomba ogoh-ogoh itu, kata Sapta Negara, sebelumnya dari tim Pemprov turun melakukan penilaian terhadap 15 ogoh-ogoh terbaik tingkat kecamatan di 5 kecamatan se-Jembrana, pada Senin (20/3). Kemudian juga diadakan penilaian melalui parade ogoh-ogoh yang diadakan di catus pata Kabupaten Jembrana, saat Pangrupukan, Selasa (21/3). "Dari parade itu, ada penilaian 20 persen untuk fragmentarinya. Sedangan 80 persen dinilai dari hasil karya ogoh-ogohnya," ucap Sapta Negara.

Khusus dalam lomba yang diadakan Pemprov Bali, hanya mencari 3 pemenang. Namun untuk lomba yang diadakan Pemkab Jembrana, mencari 5 pemenang dengan tambahan sebagai juara IV dan V. Adapun yang terpilih sebagai juara IV, adalah Ogoh-ogoh Kala Biung Rau karya ST Widya Paramaditya, Banjar Adat Nusasakti, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya. Sementar sebagai juara V, adalah Ogoh-ogoh Tonyan Kulkul karya ST Satya Werdhi, Bakar Adat Pangkung Gondang, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana.

"Untuk penyerahan hadiah masih menunggu event. Nanti yang dari provinsi, kita menunggu dari Pemprov. Begitu juga yang dari kabupaten masih dijadwalkan, menunggu arahan dari Bapak Bupati," ucap Sapta Negara yang mantan Sekretaris Dinas Kebudayaan Pemprov Bali.

Secara terpisah, salah satu tim juri lomba ogoh-ogoh Kabupaten Jembrana dari unsur MDA Jembrana I Ketut Arya Tangkas mengatakan, ogoh-ogoh karya ST dari Banjar Adat Banyubiru, itu dinilai layak menjadi juara karena mengangkat tema yang unik.

Ogoh-ogoh Nyai itu mengangkat tentang kehidupan sehari-sehari. Khususnya membawa pesan agar masyarakat bisa lebih menghargai seorang perempuan.

"Ide garapan murni dari STT melihat perkembangan zaman. Dia ingin memberikan pemahaman agar tidak semena-mena kepada seorang perempaun. Sebagai laki-laki jangan hanya memikirkan ego sendiri. Memberikan pesan untuk menghindari KDRT (kekerasan dalam rumah tangga). Itu yang diangkat," ujar Tangkas yang Patajuh MDA Jembrana ini.

Di samping tema yang unik, kata Tangkas, garapan Ogoh-ogoh Nyai itu pun dibuat dari bahan alami. Selain murni ulat-ulatan, ada penggunaan kulit bawang dan kulit gedebong (pohon pisang) dalam perpaduan bahan ogoh-ogoh tersebut. "Antomoninya juga bagus. Garapan tari yang dibawakan sesuai. Nyambung dengan tema ogoh-ogohnya," ucap Tangkas. *ode

Komentar