nusabali

Abu Jenasah Bharatu Pasek Dikubur

  • www.nusabali.com-abu-jenasah-bharatu-pasek-dikubur

BANGLI, NusaBali
Bharatu Anumerta I Wayan Pasek Sukma Diana,23, meninggal dunia saat bertugas di Perairan Pangkalan Minyak Dolphin, Kecamatan Kamal, Selat Madura, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (21/2).

Jenazah  polisi asal Banjar Penatahan, Desa/Kecamatan Susut, Bangli ini dibakar lanjut dikubur berupa abu, di Setra Desa Adat Penatahan, Sukra Umanis Merakih, Jumat (24/2) sekitar pukul 13.00 Wita.

Pembakaran jenasah diawali prosesi upacara militer sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada alamrhum. Upacara perabuan jenasah dipimpin Kapolres Bangli AKBP I Dewa Gede Agung Roy Marantika.

Paman Bharatu Anumerta Wayan Pasek, I Nyoman Setiawan menyampaikan sebelumnya jenasah dititipkan di RSU Bangli. Pada Kamis (23/2), jenasah dibawa ke rumah duka di Banjar Penatahan.

Selanjutnya, Jumat (24/2) pagi sekitar pukul 10.00 Wita,  dilaksanakan Nyiramin (memandikan) jenasah disaksikan seluruh anggota keluarga dan krama Banjar Penatahan. Usai dimandikan, jenasah ditempatkan di Bale Dangin, lanjut prosesi Masoda atau memberikan suguhan untuk roh almarhum. Seluruh keluarga berdoa untuk almarhum agar mendapat tempat terbaik di alam niskala.

Setelah lewat dari pukul 12.00 Wita, jenasah dibawa ke setra. "Almarhum sebagai anggota Polri, maka dilakukan upacara militer sebagai bentuk penghormatan," jelasnya.

Selanjutnya, pembakaran jenasah. Kata Nyoman Setiawan, abu dari pembakaran selanjutnya dikubur. Mengingat pada 1 Juli 2023 akan dilaksanakan upacara Ngaben Massal. "Setelah rembuk dengan keluarga dan prajuru desa adat, maka abu tidak dihanyut, tetapi dikubur," ujarnya.

Diakui pula, pihak keluarga masih amat terpukul atas kepergian Wayan Pasek. Keluarga duka belum siap atas kepergian Wayan Pasek. Rangkaian upacara militer hanya dilakukan di setra. "Kami sebetulnya belum siap. Alarmhum anak yang baik. Semua merasa kehilangan, tidak hanya keluarga, tetapi warga di Penatahan," sambungnya.

Kapolres Bangli AKBP I Dewa Agung Roy Marantika, dalam sambutannya mengatakan sebagai penghormatan dan penghargaan terakhir dilaksanakan upacara Perabuan secara kebesaran terhadap Almarhum Bharatu Anumerta I Wayan Pasek Sukma Diana.

Dikatakan, semua merasa kehilangan atas kepergian almarhum sebagai seorang Bhayangkara yang selalu memegang teguh setiap prinsip perjuangan dengan loyalitas dan dedikasi almarhum. Semasa hidupnya, almarhum adalah seorang Bhayangkara yang selalu mendharmabhaktikan diri dalam kepolisian, bangsa dan negara, yang patut menjadi suri tauladan.

"Kami menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan memanjatkan Doa, semoga Almarhum di terima disisi tuhan sesuai amal baktinya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran serta perlindungannya," ungkapnya.*esa

Komentar