nusabali

Pedagang Pasar Anyar Mengadu Pasca Penertiban

  • www.nusabali.com-pedagang-pasar-anyar-mengadu-pasca-penertiban

SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah perwakilan pedagang Pasar Anyar Buleleng menyampaikan keluhannya ke DPRD Buleleng, Jumat (10/2).

Mereka merasa keberatan pasca penertiban Pasar Anyar, tidak diperbolehkan berjualan kembali di tempat semula.Kedatangan para pedagang diterima langsung Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna didampingi Wakil Ketua I Ketut Susila Umbara dan Anggota Komisi III DPRD Buleleng Ketut Dodi Tisna Adi. Koordinator pedagang Ketut Sumartika menyebutkan, pasca ditertibkan menjelang kunjungan Presiden RI Joko Widodo, pedagang tumpah yang berjualan di sepanjang Jalan Sawo, Jalan Durian dan Jalan Semangka, sudah tidak bisa berjualan.

Sebagian pedagang yang berjualan di badan jalan memang kembali menempati los mereka di lantai dua. Hanya saja sebagian sisanya belum memiliki los, sehingga tidak memiliki tempat berjualan. “Pedagang tumpah ini rata-rata tidak punya tempat atau los di dalam pasar. Sehingga mereka meminta izin untuk kembali berjualan di tempat semula, karena sudah berhari-hari tidak ada penghasilan ini kan masalah urusan perut juga,” kata Sumartika.

Menurutnya pedagang yang belum memiliki los di tengah pasar berjumlah 150 orang. Mereka selama ini berjualan ikan, daging ayam, tahu tempe, sayur mayur hingga makanan siap saji. Mereka pun berharap, DPRD Buleleng bisa memfasilitasi untuk memperjuangkan harapan mereka bisa berjualan kembali sampai penataan pasar dilakukan.

“Rencananya nanti katanya mau dipaving. Tuntutan pedagang sebelum dipaving dibiarkan dulu pedagang berjualan di tempat sebelum mereka ditertibkan,” imbuh dia.

Sementara Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengatakan segera akan mengkomunikasikan keluhan pedagang ke Pemkab Buleleng. Supriatna pun menyebut persoalan ini perlu dicarikan solusi terbaik bersama Pemkab dan juga Perumda Pasar Argha Nayottama.

“Kami tampung apa yang menjadi keinginan dan persoalan, meski tidak semua yang mereka sampaikan akan dapat dipenuhi. Tetapi coba carikan jalan tengah, agar pedagang bisa berjualan dengan tertib dan rapi tanpa mengganggu masyarakat sesuai kebijakan Pj Bupati,” kata Sekretaris DPC PDI Perjuangan Buleleng ini.

Menurut politisi asal Desa/Kecamatan Tejakula ini, persoalan pedagang di Pasar Anyar yang kekurangan los menurutnya bisa diselesaikan secara paralel dengan persoalan Pasar Banyuasri yang belum terisi penuh saat ini. Sehingga kelebihan pedagang di pasar anyar bisa mengisi kekosongan los di pasar Banyuasri. *k23

Komentar