Poliklinik RSUD Tabanan Tutup Tiga Hari

Direktur RSUD Tabanan dr Gede Sudiarta mengatakan, meskipun layanan Poliklinik tutup, layanan UGD masih buka selama 24 jam. Dan selama layanan Poliklinik tutup tak sampai membuat pasien kekurangan obat.

"Sebagian besar yang ke Poliklinik ini adalah pasien yang memiliki layanan BPJS. Jadwal kontrol ataupun berobat sudah ditentukan. Jadi selama tutup ini dokter pun sudah memberikan jumlah obat lebih. Sudah sistem yang mengatur, kecuali ada yang gawat-darurat baru dilanjutkan ke UGD," ungkap Sudiarta, Minggu (1/1). 

Kendatipun layanan Poliklinik tutup, layanan UGD  tetap buka selama 24 jam. Bahkan telah dioptimalkan tenaga medis untuk melayani masyarakat selama berobat ke RSUD Tabanan. Termasuk selama Galungan dan Kuningan nanti sudah disiapkan tim cadangan apabila terjadi layanan yang membludak misalnya ada kasus kecelakaan ataupun kasus lain dalam jumlah banyak. "Dan tim cadangan ini pun tidak boleh nanti pergi ke luar kota. Karena sewaktu-waktu akan dipanggil. Jadi cukup bepergian di dalam kota saja," kata dr Sudiarta. 

Disinggung persiapan membludaknya layanan pasca Poliklinik tutup, sudah pasti bisa diatasi. Sebab jadwal kontrol ataupun berobat sudah ditentukan dan diatur. Tak mungkin seluruhnya dijadwalkan kontrol ataupun berobat pada Pahing Galungan atau hari Jumat yang akan datang nanti. "Kalaupun nanti ramai, kami sudah antisipasi, tenaga medis telah siap," tegasnya. 

Di sisi lain saat malam pergantian tahun baru, RSUD Tabanan dilaporkan nihil menerima pasien imbas kembang api ataupun kecelakaan yang dipicu mabuk minuman keras. Pasien yang diterima hanya kasus biasa seperti sakit perut hingga demam. "Astungkara nihil laporan adanya pasien yang kena api, mercon hingga kecelakaan. Biasanya tiap tahun ada saja, jadi ini syukur nihil untuk tahun ini," tandas dr Sudiarta. 7des