nusabali

Jembatan Ambruk Masih Tahap Ujicoba

Polisi Pasang Police Line di MV Pelabuhan Banjar Nyuh yang Ambruk

  • www.nusabali.com-jembatan-ambruk-masih-tahap-ujicoba

Pelabuhan Banjar Nyuh adalah pekerjaan yang terpisah dan tidak berkaitan dengan Pelabuhan Segitiga Emas Sanur-Bias Munjul-Sampalan yang baru selesai dibangun.

SEMARAPURA, NusaBali - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mengungkapkan jembatan penghubung dermaga ke ponton (movable bridge/MB) di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung yang ambruk hingga menyebabkan puluhan penumpang jatuh ke laut, Kamis (15/12) sore baru selesai dibangun dan sedang ujicoba.

“Jembatan itu baru dibangun oleh pihak Kementerian Perhubungan dan masih ujicoba. Pelabuhan Banjar Nyuh dalam proses penataan oleh Kementerian Perhubungan," ujar Bupati Suwirta, Jumat (16/12). Dengan kejadian ini, Bupati Suwirta meminta semua pihak mulai dari petugas di pelabuhan, serta operator fastboat memperhatikan jumlah penumpangnya. Jangan sampai ada kelebihan kapasitas, baik ketika di fastboat ataupun saat naik ke jembatan.

Kadis Perhubungan Klungkung, I Nyoman Sucitra menambahkan meskipun jembatan penghubung itu ambruk pelayanan penyeberangan dari Pelabuhan Banjar Nyuh berjalan lancar. "Karena masih ada beberapa MB," imbuh Sucitra. Pasca insiden jembatan penghubung dermaga ke sebuah ponton (movable bridge/MB) fastboat (kapal cepat) di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung ambruk hingga menyebabkan puluhan penumpang jatuh ke laut, Kamis (15/12) sore, mendapat atensi dari Polres Klungkung.

Di areal lokasi jembatan ambruk sudah dipasangi garis polisi, Jumat (16/12). Saat ini juga tengah dilakukan penyelidikan oleh aparat Polres Klungkung dan Polsek Nusa Penida. "Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, beberapa penumpang hanya mengalami luka ringan (lecet)," ujar Kapolres Klungkung AKBP I Nengah Sadiarta. Sedangkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida, sudah melakukan evaluasi dan segera mengambil langkah untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang.

Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, I Ketut Gede Sudarma mengatakan sebagian Movable Bridge (MB) di dermaga Pelabuhan Banjar Nyuh patah diduga akibat jumlah penumpang yang banyak dalam waktu bersamaan menuju fastboat sehingga melebihi batas kekuatannya.

Insiden itu mengakibatkan 25 orang penumpang yang berada di atas MB tercebur ke laut. Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan fastboat yang  mengangkut puluhan penumpang itu tetap bisa diberangkatkan saat itu juga.

Ke depan, sejumlah langkah sudah dipersiapkan UPP Kelas II Nusa Penida untuk mengantisipasi berulangnya kejadian serupa, diantaranya adalah akan dilakukan penguatan MB, dan dilakukan pembatasan jumlah penumpang yang melalui Movable Bridge. Selanjutnya, mengingat waktu keberangkatan fastboat yang bersamaan di setiap sore hari maka setiap fastboat harus memastikan jumlah penumpang sudah lengkap (siap untuk berangkat) agar fastboat dapat sandar di Pelabuhan untuk menaikkan penumpang dan melapor ke Syahbandar. "Selain itu, diperlukan railing pada tengah-tengah jetty dan penambahan bolder demi keamanan penumpang fastboat saat debarkasi dan embarkasi," kata Sudarma.

UPP Kelas II Nusa Penida akan meningkatkan pengawasan terkait disiplin penggunaan boarding pass oleh operator kapal fast boat. Terakhir, UPP Kelas II Nusa Penida akan menata arus keluar masuk kendaraan yang dikoordinir oleh koperasi dan pecalang (aparat keamanan desa) agar para wisatawan menjadi lebih nyaman dalam melakukan perjalanan wisatanya.

Sudarma juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut dan mengajak para operator kapal dan juga penumpang kapal untuk menaati peraturan keselamatan, serta mengutamakan keselamatan yang bukan hanya tanggung jawab regulator dan operator kapal. Tetapi merupakan tanggung jawab bersama termasuk para penumpang kapal.

Seperti diketahui, penataan Pelabuhan Banjar Nyuh sudah berjalan sejak Januari 2022 sesuai dengan masterplan (Rencana Induk Pelabuhan) sumber dana menggunakan APBN 2022 Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sekitar Rp 55 miliar. Sementara tahun ini pengembangan fokus pada fasilitas di sisi laut, seperti pembangunan dermaga ponton dan penambahan panjang trestle. Kemudian tahun 2023 direncanakan pembangunan terminal penumpang.

Terpisah Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Bali I Gde Wayan Samsi Gunarta, Jumat kemarin mengungkapkan pada saat menjelang

kejadian Kapal Sari Nusa GX Semabu Hills akan berangkat dari Pelabuhan Banjar Nyuh menuju Pelabuhan Sanur dengan jumlah penumpang 129 orang. Posisi kapal saat itu sudah sandar dengan sempurna.

Samsi Gunarta menyebut, posisi buritan (bagian belakang) kapal yang terlalu mendekati ujung MB mengakibatkan antrean penumpang berada di atas MB. Sebanyak 35 penumpang berdiri di atas MB sehingga struktur tidak kuat menahan beban mengakibatkan jembatan (MB) sepanjang 16,74 meter dengan lebar 1,5 meter tersebut patah pada jarak 6 meter dari dermaga yang menyebabkan sekitar 30 penumpang terjatuh ke laut.

"Seluruh korban dapat dievakuasi dengan keadaan aman dan selamat. Beberapa penumpang mengalami luka ringan dan melaporkan adanya kerusakan barang elektronik berupa HP (hand phone)," ungkap Samsi.   Samsi melanjutkan, setelah dilakukan pelaporan, pemeriksaan TKP, dan pengumpulan keterangan saksi-saksi oleh pihak kepolisian, prosedur keberangkatan speed boat Semabu Hills dapat dilanjutkan menuju pelabuhan Sanur.

Lalu pada, Jumat kemarin pukul 07.30 Wita, Tim Dinas Perhubungan Provinsi Bali melakukan investigasi awal untuk menyusun rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan oleh UPP Nusa Penida guna mencegah kejadian yang sama di kemudian hari.

Tim melaporkan bahwa pekerjaan pemasangan dermaga apung berikut jembatan penghubung (MB) di Pelabuhan Banjar Nyuh merupakan paket pekerjaan yang dilaksanakan oleh Satker Strategis Ditjen Perhubungan Laut di Jakarta tahun 2022. Pelaksana tersebut sudah melakukan Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima sementara pekerjaan dan memasuki masa pemeliharaan.

"Pada tanggal 12 Desember sudah dilakukan sosialisasi dan uji coba pemanfaatan dengan beberapa kondisi yang dipersyaratkan termasuk perlunya pembatasan jumlah penumpang yang diperbolehkan ada di atas MB pada saat bersamaan," kata Samsi Gunarta.

Samsi Gunarta menegaskan pekerjaan Pelabuhan Banjar Nyuh adalah pekerjaan yang terpisah dan tidak berkaitan dengan Pelabuhan Segitiga Emas Sanur-Bias Munjul-Sampalan yang baru saja selesai dibangun tahun ini. "Pelabuhan Banjar Nyuh sudah beroperasi sejak tahun 1990 dan merupakan aset dari Kementerian Perhubungan RI yang dikelola oleh Unit Pengelola Pelabuhan," imbuh Samsi Gunarta.

Dia menyampaikan, paket pekerjaan dermaga Pelabuhan Banjar Nyuh dilakukan secara bertahap menyesuaikan ketersediaan alokasi APBN reguler Ditjen Perhubungan Laut. Pada tahap awal pekerjaan fokus pada pembangunan sisi laut (sea sides). Selanjutnya akan dilakukan revitalisasi terminal menyesuaikan dengan pelabuhan lain yang sudah terbangun sehingga diharapkan menjadi salah satu pelabuhan pintu masuk Nusa Penida yang kompatibel dengan Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Sampalan, dan Pelabuhan Bias Munjul. Akibat runtuhnya MB, pihak kontraktor berkomitmen untuk membangun MB yang baru dan menyesuaikan desain selama masa pemeliharaan berjalan.

Seperti diberitakan sebelumnya sebuah jembatan penghubung dermaga ke sebuah ponton fastboat (kapal cepat) di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, tiba-tiba ambruk hingga menyebabkan puluhan penumpang jatuh ke laut, Kamis (15/12) sore. Bahkan, beredar video kepanikan para penumpang saat jembatan itu ambruk.

Beberapa penumpang yang jatuh ke laut berusaha menjangkau kapal cepat yang terparkir di sekitar pelabuhan dan ponton. Sedangkan, beberapa penumpang lainnya diselamatkan oleh warga sekitar. Mereka dilempar jaket pelampung agar tidak sampai tenggelam. Meskipun demikian tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, beberapa penumpang hanya mengalami luka lecet dan sejumlah handphone (H) rusak akibat terkena air laut. Informasi di lapangan, musibah ini terjadi pada, Kamis (15/12) sore sekitar pukul 16.45 Wita. *wan, cr78

Komentar