nusabali

Golkar Bali Sudah Sebar Undangan 24 Mei

  • www.nusabali.com-golkar-bali-sudah-sebar-undangan-24-mei

Inilah penyebab batalnya penyerahan rekomendasi dan deklarasi Calon Gubernur (Cagub) Bali 2018 untuk Ketua DPD I Golkar Bali, I Ketut Sudikerta, oleh DPP Golkar, Senin (15/5).

Deklarasi SGB Batal karena Setya Novanto Pilih ke Sumut


DENPASAR, NusaBali
Acara deklarasi dibatalkan karena Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto pilih terbang ke Sumatra Utara untuk konsolidasi partai. Nantinya, deklarasi SGB (Sudikerta Gubernur Bali) baru dilaksanakan 24 Mei 2017, di mana DPD I Golkar Bali sudah sebar undangan untuk acara tersebut.

Informasinya, acara deklarasi SGB yang dijadwalkan 15 Mei 2017 batal, karena DPP Golkar memang tidak merespons undangan dari DPD I Golkar Bali. Masalahnya, DPP Golkar sudah lebih dulu menjadwalkan Ketua Umum Setya Novanto terbang ke Sumut untuk hadiri acara konsolidasi partai, namun DPD I Golkar Bali tetap saja agendakan deklarasi SGB.

“Ini menyangkut kurang jelasnya koordinasi yang nggak nyambung antara DPD I Golkar Bali dengan DPP Golkar. Sebetulnya, DPP Golkar sudah jadwalkan Pak Setya Novanto ke Sumut tanggal 15 Mei, tapi DPD I Golkar Bali tetap jadwalkan deklarasi SGB di hari yang sama. Ya, jelas nggak bisa,” ujar salah seorang kader senior Golkar melalui WhatsApp kepada NusaBali, Selasa (16/5).

Dia menyebutkan, seharusnya DPD I Golkar Bali mengikuti kesiapan sang Ketua Umum DPP Golkar untuk membuat acara di Bali. Tidak seperti sekarang, malah terus molor agenda deklarasi SGB, hingga mengesankan administrasi dan pengelolaan organisasi tidak profesional.

“Sebelum buat jadwal, harusnya sodorkan kepada ketua umum. Ini partai besar sekelas Golkar lho, partau tua yang sudah berusia 45 tahun. Jangan sampai acara deklarasi 24 Mei 2017 nanti batal lagi. Padahal, jadwal tunda 17 Mei 2017 juga sudah batal,” sesal kader militan Golkar ini.

Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya, membenarkan Setya Novanto berada di Sumut untuk konsolidasi partai, sehingga acara deklarasi SGB yang diagendakan 15 Mei 2017 dibatalkan.  “Beliau (Novanto) memang terbang ke Sumut. Acara DPD I Golkar Bali menyesuaikan dengan jadwal beliau. Agenda deklarasi 17 Mei 2017 mundur lagi ke 24 Mei 2017. Semua yang memberikan jadwal kan DPP Golkar,” kilah Wijaya saat dikonfirmasi NusaBali secara terpisah di Denpasar, Selasa kemarin.

Terkait agenda deklarasi SGB pada 24 Mei nanti, menurut Wijaya, hal itu sudah pasti. “Undangan deklarasi pun sudah jalan, nggak ada lagi pembatalan. Kemarin itu kita kan mengikuti agenda Ketua Umum DPP Golkar Pak Setya Novanto, sehingga kita geser ke 24 Mei 2017. Undangan yang batal-batal sebelumnya sudah kami tarik,” ujar Wijaya yang telah ditetapkan sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilgub Bali 2018 dari Partai Golkar.

Agenda penyerahan rekomendasi dari DPP Golkar dan deklarasi SGB sebagai Cagub Bali 2018 memang sudah tiga kali molor. Awalnya, deklarasi SGB diagendakan Senin (15/5) ini. Ketut Sudikerta selaku Ketua DPD I Golkar Bali bahkan menyebutkan agenda deklarsi SGB tersebut sudah final. Disebutkan, Ketua Umum DPP Golkar Setya Novanto diundang khusus untuk hadir.

Namun, acara penyerahan rekomendasi Cagub Bali 2018 dan deklarasi SGB mendadak diundur menjadi 17 Mei 2017. Alasannya, Setya Novanto sedang sibuk, sehingga belum selesaikan rekomendasi dan tak bisa datang ke Bali.

Kemudian, agenda tunda deklarasi SGB per 17 Mei 2017 yang sudah dibahas rapi, kembali mendadak diundur hingga 24 Mei 2017. Alasannya, Setya Novanto tidak bisa hadir karena tanggal 17 Mei 2017 sang Ketua DPR harus menerima kunjungan Presiden Lithuania.

Agenda deklarasi SGB yang amburadul ini sempat bikin berang sesepuh partai sekaligus anggota Dewan Pertimbangan DPD I Golkar Bali, Ida Tjokorda Pemecutan XI. Dengan terus molornya deklarasi, Tjok Pemecutan mempertanyakan kebenaran klaim soal rekomendasi Cagub Bali 2018 dari DPP Golkar untuk SGB.

Tjok Pemecutan menyatakan, agenda penyerahan rekomendasi dan deklarasi SGB sebagai Cagub Bali 2018 yang selama ini disampaikan kepada publik tidak valid dan mengesankan tidak profesional. “Pertanyaannya, apakah rekomendasi Cagub Bali 2018 itu sudah benar-benar ada? Saya khawatir, jangan-jangan rekomendasinya belum ada,” sesal Tjok Pemecutan di Denpasar, Minggu (14/5) lalu.

Sesepuh partai yang juga Raja Puri Pemecutan Denpasar ini menegaskan, kalau sudah ada rekomendasi Cagub Bali 2018 buat Sudikerta, sepertinya tidak perlu lagi ada acara dan ritual khusus menyerahkannya. “Kalau sudah pasti ada, rekomendasi kan tinggal diserahkan secara sederhana. Penyerahan itu soal gampang. Jangan buat serimonial yang jor-joran,” tandas Tjok Pemecutan.

“Lebih baik saat pertarungan mencari suara di Pilgub Bali 2018 mendatang kita maksimalkan berjuang. Kalau penyerahan rekomendasi Cagub, kan bisa di Kantor DPD I Golkar Bali dengan jajaran pengurus DPD I Golkar Bali dan DPD II Golkar Kabupaten/Kota saja,” lanjut raja yang semasa walaka bernama AA Ngurah Manik Parasara ini. * nat

Komentar