Awata Festival Libatkan Ratusan Seniman

Festival kesenian ini diinisiasi oleh Sanggar Seni Suara Mustika yang difasilitasi Dinas Kebudayaan Buleleng. Seluruh kegiatan festival dipusatkan di Puri Seni Sasana Budaya, komplek perkantoran Dinas Kebudayaan Buleleng.

Ketua Sanggar Seni Suara Mustika Made Wira Okta Atmadi Minggu (30/10) kemarin menjelaskan, tujuan pagelaran yang bertajuk Ekspresikan Seni, Lestarikan Tradisi itu adalah sebagai wadah atau ruang ekspresi bagi seniman muda. Selain juga mengasah kemampuan dan pengalaman serta memberikan rangsangan positif untuk generasi muda untuk berkesenian.

“Kita tahu bersama dua tahun belakangan ini karena pandemi Covid-19, sangat minim akses untuk berkesenian. Harapannya melalui Awata Festival ini bisa memberikan wadah dan kesempatan generasi muda yang mau melestarikan seni budaya untuk tampil,” jelas Okta.

Seniman yang terlibat sebanyak 450 seniman, berasal dari dalam Kabupaten Buleleng maupun dari kabupaten/kota lainnya. Mereka mengikuti Lomba Tari se-Bali, Lomba Gender se-Buleleng, dan Gong Mebarung yang dipentaskan oleh Sanggar Seni Suara Mustika dan Manik Hasta Gina.

Dalam kegiatan tersebut juga mengundang juri dari akademisi dan praktisi profesional yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Ada yang berasal dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar serta berasal dari sejumlah ketua sanggar seni.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng I Nyoman Wisandika menyampaikan apresiasinya kepada Sanggar Seni Suara Mustika. Menurutnya pagelaran ini akan memberikan dampak baik terhadap seni dan budaya di Kabupaten Buleleng.

“Tentu ini akan menjadi efek domino yang positif, dengan adanya pagelaran ini tentu juga teman-teman di sanggar, komunitas, pelaku seni, dapat mengekspresikan garapannya, karya seninya,” ungkap Wisandika. *k23