nusabali

Traveler Wajib Tahu, Desa Carangsari Jadi Desa Wisata Ramah Berkendara

  • www.nusabali.com-traveler-wajib-tahu-desa-carangsari-jadi-desa-wisata-ramah-berkendara

MANGUPURA, NusaBali.com – Tak hanya menawarkan keindahan pantai saja, Bali juga memiliki sejumlah desa wisata yang menyediakan experience berbeda. Salah satunya adalah Desa Wisata Carangsari yang berada di Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

Berjarak 40 kilometer dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, lokasi Desa Carangsari dapat ditempuh selama 1 jam 15 menit.

Perjalanan ke arah utara Bali itu pun akan terbayarkan dengan pesona yang dimiliki desa tempat kelahiran pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai.

Tata kelola Desa Carangsari itu sendiri sangat serius, bahkan pada akhir 2021 sudah dinobatkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai Juara I Desa Wisata Terbaik kategori Konten Kreatif dalam ajang lomba Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021.

Kini desa yang memiliki luasan sekitar 885 hektare bergerak lebih maju lagi setelah dicanangkan sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara.

Pencanangan dilakukan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk  (Adira Finance) bersama dengan Kemenparekraf RI, Sabtu (8/10/2022), serangkaian kegiatan Festival Kreatif Lokal 2022. 

Festival Kreatif Lokal 2022 merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Adira Finance untuk Indonesia di bawah pilar Sahabat Lokal yang berfokus terhadap pengembangan pariwisata, budaya, kearifan lokal, dan pemberdayaan UMKM di Indonesia. Tahun ini merupakan tahun ke-3 Festival Kreatif Lokal diadakan bekerjasama dengan Kemenparekraf RI.

“Carangsari dipilih sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara karena telah memenuhi kriteria pendukung yang meliputi infrastruktur seperti jalanan beraspal, penerangan lalu lintas, stasiun pengisian bahan bakar, dan bengkel otomotif; sumber daya manusia termasuk pelaku ekonomi kreatif, pengelola dan pemandu wisata; serta ekosistem pariwisata yaitu tempat wisata, akomodasi, ataupun fasilitas lainnya,” ungkap Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila.

Sementara itu Direktur Tata Kelola Destinasi, Kemenparekraf/Baparekraf Indra Ni Tua menegaskan bahwa adaptasi, kolaborasi, dan Inovasi menjadi aspek penting dalam pengembangan Desa Wisata. 

Inovasi yang dilakukan Adira Finance dalam pelaksanaan rangkaian program Festival Kreatif Lokal yang dikolaborasikan dengan program ADWI oleh Kemenparekraf, dinilai menjadi langkah strategis untuk mengangkat potensi sektor parekraf desa wisata secara lebih luas. 

“Kami mengapresiasi komitmen dan konsistensi Adira Finance yang terus mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Desa Wisata. Dengan adanya kolaborasi ini kami harap menjadi bentuk adaptasi serta upaya pemulihan perekonomian sektor pariwisata pasca pandemi,” ungkap Indra Ni Tua.

Dewa Made Susila pun menegaskan komitmen membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya segmen UMKM. 

“Oleh karena itu, kami menjalin kerjasama strategis dengan pemerintah melalui Kemenparekraf RI untuk melaksanakan rangkaian Festival Kreatif Lokal. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk Menciptakan Nilai Bersama untuk Meningkatkan Kesejahteraan, serta menguatkan keberadaan Adira Finance sebagai perusahaan yang menyediakan solusi keuangan sesuai kebutuhan bagi seluruh masyarakat Indonesia,”kata petinggi Adira Finance asal Kemenuh, Gianyar ini.

Atas pencanangan sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara, Ketua Desa Wisata Carangsari Ida Bagus Nama Rupa menyatakan kebahagiaannya, dan berharap kerja sama ataupun perhatian tidak berhenti sampai di sini. Pelatihan-pelatihan terhadap keberadaan sedikitnya 50 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diharapkan mendapat atensi untuk meningkatkan potensi desa setempat.

Diakui oleh Gusde, panggilan akrab Ida Bagus Nama Rupa, jika Desa Carangsari memliki potensi wisata yang sangat besar. Mulai dari daya tarik wisata Taman Beji Samuan,
Carangsari Village Cycling, Carangsari Village Trekking, Swing Desa Carangsari, hingga Wisata Sejarah dan Budaya yakni Puri Agung Carangsari, Cagar Budaya Pura Puseh Kangin Carangsari dan Monumen I Gusti Ngurah Rai.

“Desa Wisata Carangsari memiliki slogan ‘Carangsari The Historical Village’ untuk menggambarkan kondisi desa yang kental akan nuansa sejarah dan berfokus pada tokoh I Gusti Ngurah Rai sebagai sosok yang turut berjuang pada masa penjajahan Belanda,” terang Gusde. 

Pada peresmian Desa Carangsari sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara ini disajikan hiburan Tari Topeng Tugek.

Tari Topeng Tugek  yang diperkenalkan pertamakali di tahun 1970an  oleh maestro seni Desa Carangasari I Gusti Ngurah Widya. Tarian khas yang menjadi identitas Desa Carangsari itu pun dilestarikan hingga saat ini.

Pada kegiatan yang juga didukung oleh Zurich Asuransi Indonesia (Zurich), MUFG, Adira Finance Syariah, dan Bank Danamon, juga diselenggarakan Festival Pasar Rakyat di Pasar Adat Desa Carangsari.

Sementara di bagian lain, puluhan biker komunitas otomotif melakukan Jelajah Desa Wisata Ramah Berkendara.

Start yang dilakukan dari Kaliunda, Paksebali, Kabupaten Klungkung, menuju Desa Carangsari ini merupakan kegiatan mengajak komunitas motor untuk melakukan touring dalam rangka membantu mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di desa wisata, agar nantinya sektor ekonomi, sosial, lingkungan dapat tumbuh berkembang dan menjadi salah satu destinasi liburan wisatawan lokal khususnya pengguna kendaraan bermotor.




Komentar