nusabali

Bangkai Paus Kepala Melon Terdampar di Pengambengan

  • www.nusabali.com-bangkai-paus-kepala-melon-terdampar-di-pengambengan

NEGARA, NusaBali
Seekor paus kepala melon ditemukan terdampar di Pantai Pengambengan, Dusun Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Jumat (16/9) sore.

Mamalia laut yang dilindungi ini, diketahui mati setelah dua kali terdampar di pantai setempat. Ketika ditemukan terdampar pertama pada siang hari, paus ini masih dalam kondisi hidup dan sempat terlihat kembali ke laut.

Dari informasi yang dihimpun NusaBali, awalnya warga sempat menemukan paus kepala melon tersebut terdampar di pantai setempat pada Jumat siang sekitar pukul 11.00 Wita. Saat ditemukan terdampar pada siang hari itu, paus kepala melon yang sempat dikira adalah lumba-lumba itu diketahui masih dalam kondisi hidup.

Melihat hal tersebut, sejumlah warga berusaha menyelamatkan paus itu dengan mendorong ke tengah laut. Namun saat awal-awal berusaha didorong ke tengah laut, paus itu sempat kembali ke tepi. Setelah berulang-ulang didorong, akhirnya paus itu berhasil kembali ke tengah laut pada sekitar pukul 11.30 Wita.

Namun sekitar pukul 16.00 Wita atau berselang 4,5 jam setelah terakhir kembali ke laut, paus itu kembali ditemukan terdampar di pantai setempat. Sayangnya ketika ditemukan terdampar kedua kalinya, paus itu sudah dalam kondisi mati.

“Ya, sebelumya sempat ditemukan masih hidup. Sorenya kembali terdampar sudah mati,” ujar Kepala Satuan (Kasat) Polairud Polres Jembrana AKP I Putu Wiratma, Sabtu (17/9).

AKP Wiratma yang sempat mengatensi kejadian tersebut, juga memastikan paus yang ditemukan sudah dalam kondisi mati pada Jumat sore itu, adalah paus yang sama dengan yang sempat terdampar pada siang harinya. Selanjutnya, temuan bangkai paus yang juga sempat diperiksa petugas Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jembrana dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pengambengan, itu dikubur di pantai setempat.

“Sempat dicek petugas KSDA dan PSDKP. Ada sejumlah luka di tubuh paus itu. Tetapi penyebabnya belum bisa dipastikan,” ucap AKP Wiratma.

Petugas dari Satuan Kerja (Satker) PSDKP Pengembangan Nopen Setiawan, saat dikonfirmasi terpisah, Sabtu kemarin, mengatakan pemeriksaan terhadap paus itu, sempat dilakukan dokter hewan dari Yayasan Jaringan Satwa Indonesia (YSJI) Bali. Dari pemeriksaan tersebut, hewan laut yang sempat dikira lumba-lumba itu adalah paus kepala melon. “Panjangnya sekitar 2,5 meter. Diperkirakan paus kepala melon itu sudah usia dewasa,” kata Nopen.

Menurut Nopen, dari pemeriksan luar, ditemukan sejumlah luka robek dan luka gores pada tubuh paus tersebut. Namun penyebab luka itu belum bisa dipastikan. “Penyebabnya masih didalami. Belum tahu apakah itu ada bekas perburuan atau sempat diserang hewan lain atau bagaimana,” ucap Nopen.

Sebelum dikubur, kata Nopen, dokter juga mengambil beberapa sampel bagian luka serta organ paus tersebut. Sementara ini, pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan lanjutan tersebut. “Kami juga masih menunggu hasil,” ujar Nopen. *ode

Komentar