Beringin Timpa Palinggih di Pura Kehen
Sebelumnya, ujung candi bentar sisi timur Pura Kehen juga rusak akibat gempa pada Rabu (22/3).
BANGLI, NusaBali
Sebuah palinggih yakni Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin di Pura Kehen di lereng Bukit Bangli di Banjar Pekuwon, Desa Pakraman Cempaga, Kelurahan Cempaga, Bangli, rusak parah. Penyebabnya cabang pohon beringin di Pura Kehen roboh, Selasa (11/4) sekitar pukul 17.00 Wita.
Cabang beringin tersebut menimpa Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin yang tepat berada di bawahnya. Akibatnya, palinggih berukuran sekitar 2 x 2,5 meter tersebut terguling. Atap dan kerangkanya remuk. Yang utuh hanya bebaturan (pondasi) saja.
Warga menuturkan, robohnya cabang beringin tersebut karena sudah lapuk. Ukurannya yang lumayan besar, menyebabkan palinggih di bawahnya yang tertimpa rusak berat.
Selain mengakibatkan Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin rusak parah, cabang beringin itu juga menimpa sisi tenggara ujung bebaturan (pondasi) Palinggih Bethara Sakti Manik Aseman, yang berada di sebelahnya, di sebelah barat. Itulah yang menyebabkan ujung bebaturan Palinggih Bethara Sakti Manik Aseman juga kepeh (rontok kecil). Sedang palinggihnya tetap utuh.
Panglingsir Pura Kehen Dane Jero Gede Kehen, menuturkan, kejadian tersebut karena faktor alam. “Ini hanya masalah biasa, karena faktor alam,” ujar Jero Gede Kehen. Terkait kejadian tersebut, Jero Gede Kehen menyatakan akan dilakukan Upacara Durmangala Agung pada saat Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (15/4). Tujuannya untuk pembersihan secara niskala akibat kejadian tersebut. Sedang soal berapa kerugian dan bagaimana langkah selanjutnya untuk perbaikan palinggih itu, akan dibahas setelah Kuningan. Pembahasan nanti, menurut Jero Gede Kehen, akan dilakukan bebanuan (pangempon/penanggungjawab) Pura Kehen.
Pembersihan cabang dan bagian beringin yang roboh serta bagian-bagian palinggih yang rusak dilakukan krama pada Rabu (12/4) pagi. Potongan beringin dan bekas kerangka palinggih yang sudah rusak tersebut ditempatkan di pelebahan sisi timur Madya Mandala Pura Kehen, dimana Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin berada.
Untuk diketahui, Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin merupakan salah satu dari 56 struktur palinggih di Pura Kehen. Dari denah Pura Kehen, Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin merupakan palinggih ditandai dengan nomor 7. Sedang Palinggih Bethara Sakti Manik Aseman di sisi baratnya ditandai dengan nomor 8. Robohnya cabang beringin yang menimpa Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin merupakan kejadian alam kedua kalinya berimbas kerusakan di Pura Kehen. Sebelumnya ujung candi bentar sisi timur Pura Kehen juga rusak akibat gempa pada Rabu (22/3).
Pantauan kemarin, sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Pura Kehen, juga mendapat penjelasan dari pemandu dan warga tentang kerusakan Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin karena tertimpa cabang beringin lapuk tersebut. * k17
Sebuah palinggih yakni Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin di Pura Kehen di lereng Bukit Bangli di Banjar Pekuwon, Desa Pakraman Cempaga, Kelurahan Cempaga, Bangli, rusak parah. Penyebabnya cabang pohon beringin di Pura Kehen roboh, Selasa (11/4) sekitar pukul 17.00 Wita.
Cabang beringin tersebut menimpa Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin yang tepat berada di bawahnya. Akibatnya, palinggih berukuran sekitar 2 x 2,5 meter tersebut terguling. Atap dan kerangkanya remuk. Yang utuh hanya bebaturan (pondasi) saja.
Warga menuturkan, robohnya cabang beringin tersebut karena sudah lapuk. Ukurannya yang lumayan besar, menyebabkan palinggih di bawahnya yang tertimpa rusak berat.
Selain mengakibatkan Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin rusak parah, cabang beringin itu juga menimpa sisi tenggara ujung bebaturan (pondasi) Palinggih Bethara Sakti Manik Aseman, yang berada di sebelahnya, di sebelah barat. Itulah yang menyebabkan ujung bebaturan Palinggih Bethara Sakti Manik Aseman juga kepeh (rontok kecil). Sedang palinggihnya tetap utuh.
Panglingsir Pura Kehen Dane Jero Gede Kehen, menuturkan, kejadian tersebut karena faktor alam. “Ini hanya masalah biasa, karena faktor alam,” ujar Jero Gede Kehen. Terkait kejadian tersebut, Jero Gede Kehen menyatakan akan dilakukan Upacara Durmangala Agung pada saat Saniscara Kliwon Kuningan, Sabtu (15/4). Tujuannya untuk pembersihan secara niskala akibat kejadian tersebut. Sedang soal berapa kerugian dan bagaimana langkah selanjutnya untuk perbaikan palinggih itu, akan dibahas setelah Kuningan. Pembahasan nanti, menurut Jero Gede Kehen, akan dilakukan bebanuan (pangempon/penanggungjawab) Pura Kehen.
Pembersihan cabang dan bagian beringin yang roboh serta bagian-bagian palinggih yang rusak dilakukan krama pada Rabu (12/4) pagi. Potongan beringin dan bekas kerangka palinggih yang sudah rusak tersebut ditempatkan di pelebahan sisi timur Madya Mandala Pura Kehen, dimana Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin berada.
Untuk diketahui, Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin merupakan salah satu dari 56 struktur palinggih di Pura Kehen. Dari denah Pura Kehen, Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin merupakan palinggih ditandai dengan nomor 7. Sedang Palinggih Bethara Sakti Manik Aseman di sisi baratnya ditandai dengan nomor 8. Robohnya cabang beringin yang menimpa Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin merupakan kejadian alam kedua kalinya berimbas kerusakan di Pura Kehen. Sebelumnya ujung candi bentar sisi timur Pura Kehen juga rusak akibat gempa pada Rabu (22/3).
Pantauan kemarin, sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Pura Kehen, juga mendapat penjelasan dari pemandu dan warga tentang kerusakan Palinggih Bethara Sakti Hyang Waringin karena tertimpa cabang beringin lapuk tersebut. * k17
Komentar