nusabali

Hujan, Petugas Stop Cari Nelayan Hilang

  • www.nusabali.com-hujan-petugas-stop-cari-nelayan-hilang

Pencarian nelayan I Wayan Kelasir yang hilang saat melaut, Sabtu (12/12), akan dilanjutkan, Rabu (16/12) hari ini.

AMLAPURA, NusaBali
Hujan yang tiba-tiba mengguyur di perairan Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, membuat petugas gabungan menghentikan pencarian nelayan I Wayan Kelasir, 55. Petugas dari Pos SAR Karangasem, BPBD, Satpol Air Polres Karangasem, Balawista, dan Brimob Polda Bali menunda pencarian nelayan dari Banjar Bukit Asah, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, yang hilang pada Sabtu (12/12) sekitar pukul 15.00 Wita.

Pencarian hari keempat, tak juga membuahkan hasil. Sebelumnya, pencarian dilakukan di sekitar Pantai Pasir Putih, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, menyusul di sekitar Pantai Candidasa, Banjar Samuh, Desa Bugbug. Kali ini pencariannya bergeser ke arah barat, Banjar Labuhan, Desa Antiga, Kecamatan Manggis. Sebab, arus gelombang dan hembusan angin kencang ke arah barat, dugaan petugas korban terbawa arus ke arah barat.

Petugas juga berkoordinasi dengan nelayan setempat, bila mana saat melaut menemukan korban mengapung, agar segera diinformasikan ke petugas terdekat. 

Kepala Pos SAR Karangasem Ida Bagus Surya Wirawan, Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Ketut Arimbawa, dan Kasat Polair Polres Karangasem AKP I Made Wartama, turut melakukan pencarian, tetapi hasilnya nihil. Sesuai standar operasional Basarnas, batas waktu pencarian tujuh hari. Setelah dievaluasi, ditentukan apakah perlu memperpanjang pencarian atau dihentikan.

“Memang sempat turun hujan, sebenarnya masih bisa melakukan pencarian, tetapi tidak terlalu ke dalam. Pencariannya belum ada hasil,” jelas Kepala Pos SAR Ida Bagus Surya Wirawan, Selasa (15/12).

Dari Pos SAR Karangasem melibatkan 10 petugas, BPBD sebanyak 7 petugas, Brimob Polda Bali sebanyak 7 petugas, dan Satpol Air Polres Karangasem 7 orang.
“Pencarian dihentikan karena cuaca berkabut dan hujan lebat mengguyur di perairan Banjar Labuhan,” imbuh AKP Wartama.
“Pencarian dilanjutkan, Rabu (16/12), mudah-mudahan ada petunjuk,” kata IB Arimbawa.

Nelayan I Wayan Kelasir hilang saat melaut pada Sabtu (12/12) sore. Turun melaut bersama empat rekannya, pukul 14.30 Wita. Sekitar pukul 15.00 Wita, saksi I Nengah Kasih dan I Nengah Tangun, hanya menemukan jukung korban. Saat itu, I Nengah Kasih dan I Nengah Tangun mencoba melakukan pencarian hingga pukul 17.40 Wita, tak membuahkan hasil. 

I Nengah Kasih dan I Nengah Tangun akhirnya kembali ke darat menarik jukung korban. 
Di bagian lain istri korban, Ni Nengah Kantun, mengatakan, seperti biasa korban melaut sore hari. “Saya tidak mendapatkan firasat apa-apa, soal suami hendak melaut. Saya berharap suami saya segera ditemukan, kalau bisa dalam kondisi selamat,” harap ibu dua anak itu. 

Ni Nengah Kantun mengaku trauma mendengar kabar nelayan hilang. Sebab sebelumnya beberapa kali terjadi musibah nelayan hilang dari Desa Bugbug, korbannya tidak pernah kembali.

Tercatat tiga nelayan dari Desa Bugbug hilang tak ditemukan jejaknya, masing-masing, I Wayan Kanis, 45, hilang 11 Januari 2005, I Nengah Salin alias Sangut, 45, dari Banjar Bugbug Tengahan, Desa Bugbug hilang Rabu (4 Januari 2008), dan I Wayan Segara alias Marosog, 55, dari Banjar Bugbug Tengah, Desa Bugbug hilang Kamis (26 Februari 2009). 7 

Komentar