Nesa Jatiana Dkk Raih Perunggu APG

Mereka merebut perunggu usai mengalahkan Kamboja 61-33. "Sejak awal pertandingan lawan tim Kamboja, kami menekan mereka. Kami juga menjaga ketat agar mereka tidak masuk ke pertahanan sehingga tidak punya posisi leluasa untuk melakukan shoting ke jaring kami," ujar Nesa Jatiana, Kamis (4/8).

Menurut Nesa Jatiana, permainan tim Kamboja tidak berbeda jauh saat di babak penyisihan, Selasa (2/8) lalu. Hanya saja tim Indonesia saat perebutan perunggu itu lebih menekan Kamboja. Tim Merah Putih tak memberikan kesempatan pemain lawan menguasai bola terlalu lama.

Bahkan saat mendekati pertahanan Indonesia, atlet Kamboja segera dihalau. Hasilnya tim Kamboja tidak banyak mendapatkan point seperti di babak penyisihan, Indonesia menang 63-42 atas Kamboja.

"Pelatih memberi intruksi agar kami terus menekan tim Kamboja dan tidak memberikan banyak peluang kepada mereka. Bahkan, kami dianjurkan meninggalkan mereka dengan skor yang jauh. Hasilnya, kami bisa melakukan itu," papar bertinggi 170 cm dan berat 60 kg ini.

Atas keberhasilan meraih perunggu basket kursi roda 5x5, Nesa Jatiana bersyukur. Memang, prestasi mereka meleset dari yang ditargetkan, yakni medali perak APG 2022.

"Dengan pencapaian ini, setidaknya kami bisa pecah telur karena baru pertama kali tim ini terbentuk mampu meraih perunggu," papar Nesa Jatiana.

Nesa Jatiana pun memberitahukan keberhasilannya mendapatkan medali perunggu kepada keluarga besarnya di Banjar Jumpayah, Desa Mengwitani, Kabupaten Badung.

Nesa Jatiana mengatakan, dirinya tidak ada perayaan secara khusus dengan keberhasilan mendapatkan medali perunggu. Dia dan keluarga akan sembahyang bersama, jika Nesa Jatiana pulang ke Bali. Mengenai kepulangan ke Bali, Nesa Jatiana masih menunggu jadwal.

Keberhasilan tim 5x5 meraih medali perunggu melengkapi tim 3x3 yang lebih dahulu memperoleh medali perunggu. Namun, di tim 3x3 tersebut dari Bali hanya I Komang Suparta. Sedangkan Nesa Jatiana dan Lalu Idrus fokus di 5x5, bersama Komang Suparta. *k22