nusabali

Bakar Sampah, Ribuan Sabut Kelapa Hangus

  • www.nusabali.com-bakar-sampah-ribuan-sabut-kelapa-hangus

NEGARA, NusaBali
Peristiwa kebakaran terjadi di sebuah lahan tempat pengupasan kelapa di Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin (18/7) siang.

Kebakaran yang menghanguskan ribuan sabut kelapa ini, terjadi karena adanya warga yang sempat membakar sampah di dekat lahan setempat.  Berdasar informasi, peristiwa kebakaran di lahan milik Ngurah Apel dari Banjar Bale Agung, Desa Yehembang, itu terjadi pada sekitar pukul 11.30 Wita. Kebakaran itu pertama diketahui oleh I Gusti Putu Werta, 83, warga Banjar Pasar, Desa Yehembang.

Awalnya, saksi Werta sempat membakar sampah di  sebelah selatan lahan tersebut. Saat sampah sudah terbakar, saksi hendak pulang ke rumahnya. Namun baru berjalan beberapa meter, saksi pun melihat api dari sampah yang dibakarnya menjalar ke tumpukan sabut kelapa yang ditempatkan di lahan terbuka itu.

Melihat kebakaran tersebut, saksi yang meminta bantuan kepada warga sekitar langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun api yang begitu cepat merembet ditambah situasi angin yang cukup kencang, membuat warga kesulitan menangani kebakaran sabut kelapa itu sehingga dilaporkan ke pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Jembrana.

Setelah menerima laporan tersebut, petugas dangan mengerahkan 3 unit mobil Damkar yang tiba di lokasi pada sekitar pukul 13.00 Wita, langsung berusaha memadamkan api. Setelah dilakukan penanganan selama sekitar 90 menit, seluruh api pada sabut kelapa yang juga berserakan di lahan itu berhasil dipadamkan.

"Kita butuh waktu penanganan cukup lama, karena kita perlu pastikan tidak ada sisa api. Untuk penanganan tadi kita habiskan 2 tangki air," ujar Kepala Seksi (Kasi) Damkar pada Bidang Perlindungan Masyarakat (Linmas) Satpol PP Jembrana Kade Bagus Darmawan, Senin kemarin.

Menurut Darmawan, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa kebakaran tersebut. Namun ada sekitar ribuan sabut kelapa yang terbakar. Meski sabut kelapa itu biasa dijual sebagai bahan pembakaran ataupun bahan kerajinan, dari pemilik menganggap tidak ada kerugian materi dalam peristiwa kebakaran tersebut. "Tidak ada laporan kerugian," ucap Darmawan. *ode

Komentar