nusabali

Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Selatan Pulau Bali

Fenomena Super Full Moon, BPBD Siagakan Balawista

  • www.nusabali.com-gelombang-tinggi-terjang-pesisir-selatan-pulau-bali
  • www.nusabali.com-gelombang-tinggi-terjang-pesisir-selatan-pulau-bali

GIANYAR, NusaBali
Gelombang tinggi menerjang sepanjang pesisir pantai di Gianyar, Rabu (13/7) pagi.

Tak hanya di Gianyar, gelombang tinggi ini juga terjadi hampir di seluruh pesisir selatan Pulau Bali. Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 4 meter bahkan sampai melompati senderan beton. Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar telah memberikan peringatan potensi banjir rob akibat gelombang tinggi ini. Hal ini terjadi sehubungan fenomena super full moon atau fase bulan purnama yang bersamaan dengan fase pasang air laut tertinggi pada 13 Juli 2022.

Pantauan NusaBali, gelombang tinggi terlihat di Pantai Lebih, Kecamatan Gianyar. Air laut sampai tumpah masuk ke parkiran wisata kuliner khas ikan laut. Mengenai gelombang tinggi ini, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar I Gusti Ngurah Dibya Presasta mengatakan berdasarkan laporan dari BBMKG cuaca buruk akan berlangsung dua hari terakhir. “Informasi dari BBMKG 13-14 Juli ini diperkirakan gelombang tinggi terjadi di pesisir selatan Bali, khususnya pantai di Gianyar. Gelombang tinggi sampai 4 meter,” ujar Dibya, Rabu kemarin.

Mengantisipasi gelombang tinggi, BPBD Gianyar menugaskan jajaran Balawista memantau pantai. “Balawista standby di pantai sepanjang Gianyar,” jelasnya. Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas di pantai. Anjuran itu ditujukan bagi nelayan hingga pengunjung yang hendak mandi. “Petugas mengarahkan pengunjung untuk tidak mendekati pantai. Mohon menghindari pantai, karena cuaca ekstrim, nelayan agar tidak melaut,” pintanya.

Selain gelombang tinggi di pesisir, di daratan bencana pohon tumbang menghantui sejak tiga hari terakhir. Laporan terbaru, terjadi pohon tumbang di Setra atau kuburan Banjar Teges Kanginan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud. Pohon di kuburan tumbang ke arah sawah produktif. Beruntung tidak ada korban saat kejadian berlangsung.

Sementara di Kota Denpasar BPBD setempat merespon peringatan BBMKG tersebut dengan menyiagakan sejumlah personel. Sekretaris BPBD Kota Denpasar, Ardy Ganggas, mengatakan pihaknya mengantisipasi potensi banjir rob di sepanjang pesisir Kota Denpasar. "Untuk antisipasi banjir rob di pesisir pantai disiagakan 17 personel Balawista BPBD Kota Denpasar bersama komunitas dan relawan PB (Penanggulangan Bencana)," ujar Ardy dikonfirmasi NusaBali, Rabu kemarin.

Setidaknya ada empat pos yang dimiliki BPBD Kota Denpasar dalam mengantisipasi banjir rob. Pos Pantai Matahari Terbit, Pos Pantai Segara Ayu, Pos Pantai Mertasari, dan Pantai Serangan. Ardy menyebut pihaknya senantiasa melakukan pengawasan di perairan dan melakukan imbauan atau peringatan kepada para pengunjung pantai.

"Senantiasa koordinasi dengan instansi terkait, Polairud, Basarnas dan update kondisi terkini sebagai pedoman," tambah Ardy. Terpisah Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya, mengatakan fenomena super full moon atau fase bulan purnama yang bersamaan dengan fase pasang air laut tertinggi pada tanggal 13 Juli 2022 berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut.

"Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir selatan Bali pada tanggal 12-17 Juli 2022," terang Wiryajaya. Potensi banjir pesisir (rob) diprediksi berlangsung dengan waktu yang berbeda di tiap wilayah. Kondisi ini secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi  dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Wilayah III Denpasar," sebut Wiryajaya. *nvi, cr78

Komentar