nusabali

Dinkes Gianyar Sebut Stok Vaksin Anti Rabies Aman

  • www.nusabali.com-dinkes-gianyar-sebut-stok-vaksin-anti-rabies-aman

GIANYAR, NusaBali
Kasus gigitan anjing rabies di sejumlah kabupaten/kota di Bali terus terjadi, termasuk di Gianyar.

Vaksin Anti Rabies (VAR) menjadi salah satu upaya antisipasi kemungkinan terburuk jika seseorang usai digigit anjing rabies. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gianyar mengakui saat ini jumlah stok vaksin masih aman, 102 vial.

Data Dinkes Gianyar, jumlah tersebut merupakan bagian dari 600 vial vaksin antirabies yang diterima dari Kementerian Kesehatan RI di Jakarta. Selebihnya sebanyak 498 vial telah didistribusikan ke 13 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas. "Di Gianyar, UPTD Puskesmas ditunjuk sebagai rabies center," jelas Kadiskes Gianyar dr Ida Komang Upeksa, Senin (16/5).

Penunjukan tersebut, lanjut Upeksa, untuk memberikan pelayanan cepat bagi masyarakat yang digigit anjing. Rata-rata hampir setiap bulan selalu ada masyarakat yang diberikan pelayanan vaksin rabies. Namun terkait jumlah rata-ratanya, belum direkapitulasi. Namun Dinkes Gianyar menegaskan bahwa stok vaksin saat ini tergolong aman. Sebab ketika stok menipis, Dinkes Gianyar akan dibantu Dinas Kesehatan Provinsi  Bali.

Sementara itu, Bidang Kesehatan Hewan di Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar mendata bahwa di tahun 2022, jumlah desa di Kabupaten Gianyar yang masuk dalam zona merah rabies mengalami penambahan. Tahun lalu jumlahnya sembilan desa/kelurahan. Tahun ini menjadi 12 desa. Tahun ini, desa/kelurahan yang masuk zona merah rabies adalah Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar,  Desa/Kecamatan Tampaksiring, dan Desa Peliatan, Kecamatan Ubud. Saat tim mengeliminasi ditemukan anjing yang memiliki ciri rabies.

Sedangkan zona kuning rabies tahun 2022 adalah Desa Lebih, Serongga, Kelurahan Abianbase dan Kelurahan Gianyar,  Kecamatan Gianyar. Ada juga Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, dan Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring. Sedangkan tahun sebelumnya desa zona merah adalah Desa Sebatu, Medahan, Buruan, Taro, Lodtunduh, Melinggih, Ubud, Kelusa, dan Ubud.

Kabid Keswan Dinas Pertanian Gianyar Made Santiarka mengatakan, kondisi tersebut tak terlepas dari populasi anjing yang dibebasliarkan meningkat. Selain itu karena  regulasi maka tidak bisa leluasa dalam mengeliminasi anjing liar. "Populasi anjing di Gianyar cenderung bertambah, dan yang dilepas liar juga bertambah. Yang bisa kami lakukan vaksinasi," ujar Santiarka.*nvi

Komentar