nusabali

Urus Administrasi, Warga Wajib Setor Sampah Plastik

Inovasi Desa Sangsit, Buleleng Kelola Sampah Berbasis Sumber

  • www.nusabali.com-urus-administrasi-warga-wajib-setor-sampah-plastik

SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Desa (Pemdes) Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng dalam sebulan terakhir mencoba berinovasi dalam pengelolaan sampah berbasis sumber.

Warga yang lakukan pengurusan administrasi kependudukan kecuali untuk keperluan pendidikan dan kesehatan, wajib setor sampah plastik. Perbekel Sangsit Putu Arya Suyasa kepada NusaBali, Kamis (31/1) menyampaikan inovasi pengelolaan sampah berbasis sumber untuk mendukung upaya pemerintah kabupaten dan provinsi mengurangi sampah plastik. Pemdes Sangsit kini juga telah mendirikan Bank Sampah Gerakan Bangkit Sangsit Bersih (Gerbangsih) bekerjasama dengan Bank Sampah Induk (BSI) Kabupaten Buleleng.

Gerakan pelayanan administrasi dengan menukar sampah plastik diawali oleh aparat desa, pengurus BUMDes, pegawai LPD dan kader posyandu. Setiap pengambilan gaji, seluruh aparat desa terkait wajib membawa sampah masing-masing 1 kilogram. Sampah plastik itu disetorkan ke Bank Sampah Gerbangsih.

Lalu program menabung sampah plastik ini juga menyasar masyarakat penerima bantuan pemerintah. Baik yang tercover program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Sosial Tunai (BST) maupun penerima Program Keluarga Harapan (PKH). “Kami mencoba terobosan pelayanan administrasi dengan menukar dengan sampah plastik. Harapannya kesadaran masyarakat mengelola sampah di rumah tangga terus meningkat,” ucap Suyasa.

Khusus untuk masyarakat penerima bantuan pemerintah, dalam pengurusan administrasi tidak ditetapkan jumlah sampah yang harus dibawa. “Kami tidak tentukan jumlahnya. Yang terpenting menanamkan kebiasaan dulu,” imbuh dia. Sementara itu, pengadaan bank sampah pemdes menyewa lahan milik warga menggunakan dana dari APBDes. Desa menyewa lahan masyarakat di Banjar Dinas Beji, Desa Sangsit, seluas 9 are selama 3 tahun sebesar Rp 1.500.000.

Selain melayani program menabung sampah, bank sampah Gerbangsih juga melayani layanan pengambilan sampah di masyarakat. Tentu sudah dengan pola pemilahan antara sampah organik, anorganik maupun sampah residu. Pelayanan sampah berlangganan ini pun digalakkan untuk mengantisipasi masyarakat membuang sampah sembarangan, mencemari lahan dan saluran irigasi. Sebulan berjalan nasabah bank sampah pun sudah mencapai 1.000 KK.

Upaya peduli terhadap lingkungan juga dilakukan dengan menggerakkan warganya melakukan gotong-royong bergiliran di setiap dusun. Kegiatan bersih-bersih lingkungan ini digelar setiap hari Jumat. Ke depannya Perbekel Suyasa berangan-angan untuk mengembangkan usaha bank sampahnya yang dikolaborasikan dengan program tanaman apotek hidup yang digarap ibu-ibu PKK. Termasuk beternak maggot dari Karang Taruna sebagai muara pengolahan sampah organiknya. Sedangkan pengolahan sampah plastik akan dibuat sejumlah kerajinan tangan melibatkan siswa di wilayah Desa Sangsit. *k23

Komentar