nusabali

'Jro Ketut' Mengganas, Puluhan Hektare Sawah Gagal Panen

  • www.nusabali.com-jro-ketut-mengganas-puluhan-hektare-sawah-gagal-panen

TABANAN,NusaBali
‘Jro Ketut’  atau hama tikus mengganas di Tabanan. Salah satunya menimpa Subak Sidang Rabuh, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga.

Akibatnya puluhan hektare tanaman padi gagal panen. Tanaman padi berusia sekitar 2 -2,5 bulan ‘hancur’ karena digasak tikus. Angka kerugian pun tak kecil, karena ditaksir lebih dari Rp 2 miliar.

Perbekel Desa Marga Dauh Puri, I Wayan Wiryanata, mengatakan serangan hama tikus kali ini merupakan yang ketiga kalinya dan paling parah dampaknya. “ Dua musim tanam sebelumnya, juga  terjadi serangan tikus. Namun petani masih bisa memperoleh hasil separonya,” ujar Wiryanata, Senin (28/3)

Wiryanata juga menjadi salah satu korban serangan hama tikus karea tanaman padi yang berada di areal 50 are rusak parah.  “Hampir semua tempekan subak di kepakasehan Sidang Rapuh kena  serangan hama tikus,” ungkapnya. Tempekan subak tersebut antara lain Tempek  Uma Kaang Delodan, Tempek Sidang Rapuh Dajanan,  Tempek Sidang Rapuh Delodan,  Tempek Pucang, Tempek Uma Tubuh dan Tempekan Jerambengan dengan sekitar 200 petani atau  penggarap. Dari  tempekan-tempekan tersebut, satu tempekan  yakni Tempekan Jerambengan yang luput dari serangan hama tikus. “ Yang lain semua terserang,” kata Wiryanata.

Krama subak sudah berusaha menanggulangi, termasuk dengan  nuba (meracun), namun tidak mempan. Kerugian akibat serangan  tikus tersebut  diperkirakan  tidak kurang dari Rp 2 miliar.  Angka ini didapat mengacu harga gabah kering panen sekitar Rp 4.000 per kilogram. Jika situasi normal, rata-rata produksi per hektare sawah adalah 6 ton. Sedang luas sawah di Subak Sidang Rapuh, sekitar 90 hektare.

Perbekel  Wiryanata menuturkan sudah memfasilitasi pertemuan kelian pakeseh, kelian subak,  PPL dan pihak lain terkait serangan hama tikus, beberapa waktu lalu“Tujuannya mencari solusi, bagaimana mengatasinya. Karena ini sudah tiga kali berturut-turut,”  ujar Wiryanata. Solusi tersebut, baik secara sakala dan niskala.  Ngropyok bikul dan membersihan telajakan irigasi, kata Wiryanata, salah satu upaya bersama yang akan dilaksanakan.

Sementara itu Kelian Subak Sidang Rapuh Delodan I Made Tasi  mengiyakan apa yang disampaikan Perbekel Marga Dauh Puri I Wayan Wiryanata. “Ya, sama seperti  apa yang disampaikan Pak Kepala Desa (Perbekel),” kata Made Tasi. Kata Made Tasi, sudah dilakukan pertemuan untuk mencari cara  bagaimana menanggulangi hama tikus. “Kalau hama lain seperti walang sangit, bisa disemprot, namun hama tikus tak mungkin disemprot,”  kata Tasi. Dari pantauan, tanaman padi sawah tempekan Uma Kaang sampai Sidang Rapuh Dajanan dan Delodan, rata- rata  rusak  sehingga dipastikan  gagal panen. *k17

Komentar