nusabali

Pasar Bangli Terbakar Lagi

  • www.nusabali.com-pasar-bangli-terbakar-lagi

Musibah kedua dalam kurun 5 tahun terakhir setelah kebakaran hebat Pasar Kidul Bangli, 11 September 2012

15 Kios Ludes, Semuanya Berada di Lantai II Blok Utara


BANGLI, NusaBali
Pasar Kidul Bangli untuk kedua kalinya terbakar dalam kurun 5 tahun terakhir. Pasca kebakaran hebat 11 September 2012 silam, musibah serupa kembali terjadi, Senin (6/3) dinihari. Kali ini, sedikitnya 15 kios di Pasar Kidul Bangli ludes terbakar.

Kios-kios yang ludes terbakar, Senin dinihari sekitar pukul 04.30 Wita, semuanya berada di Lantai II Blok Utara Pasar Kidul Bangli. Belum diketahui pasti, apa penyebab kebakaran kali ini. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.

Percikan api akibat korsleting bersumber dari salah satu kios di Lantai II Blok Utara. Api dengan cepat menyambar dan membakar barang-barang dagangan yang sebagian besar memang mudah terbakar, berupa peralatan upacara seperti kain, jahitan, dan lainnya.

Informasi di lapangan, musibah kebakaran dinihari kemarin pertama kali diketahui beberapa pedagang yang hendak buka kios. Mereka dikejutkan kepulan asap pekat di Lantai II Blok Utara. “Ketika saya datang, api sudah berkobar hebat,” ungkap I Gusti Ngurah Agung, 63, seorang pedagang yang kiosnya nyaris ikut ludes terbakar.

Kepulan asap disertai kobaran api ini kontan membuat para pedagang ketakutan. Apalagi, api dengan cepat membesar dan merembet hingga meludeskan 15 kios di Lantai II akibat hembusan angin. Beberapa pedagang berupaya menyelamatkan barang dagangannya, namun sebagian besar dari mereka gagal, karena api dengan cepat membakar barang-barangnya. “Saya berteriak-teriak, pedagang lainnya ada yang menangis,” cerita Ngurah Agung.

Untuk memadamkan kobaran api di Pasar Kidul Bangli, ada 6 unit mobil pemadam yang dikerahkan. Mobil pemadam yang dikerahkan tersebut milik Pemkab Bangli, Pemkab Gianyar, dan Pemkab Klungkung. Setelah berkecamuk selama 3,5 jam, api baru bisa dipadamkan petugas pemadam poagi sekitar pukul 08.00 Wita.

Bukan hanya petugas pemadam dari tiga kabupaten yang beripaya memadamkan api, namun juga anggota TNI/Polri yang bahu membahu dengan warga dan pedagang. Setelah api berhasil dipadamkan, terdata ada 15 kios berikut seluruh barang dagangannya yang ludes terbakar. Kios-kios tersebut milik 10 pedagang. Sebagian pemilik kios yang ludes terbakar ini sebelumnya juga jadi korban dalam kebakaran hebat Pasar Kidul Bangli, 11 September 2012 silam. Termasuk di antaranya Anak Agung Biyang Raka Mayun, 70, pedagang asal Desa Tohpati, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung

Kapolsek Bangli, Kompol Dewa Gede Mahaputra, menyatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran Pasak Kidul Bangli, Senin dinihari. Polisi masih melakukan penyelidikan. Salah satunya, mengambil sampel sisa-sisa kebakaran untuk diperiksa di Labfor Mabes Polri Cabang Denpasar.

“Untuk memastikan penyebab kebakaran, kita masih tunggu hasil penyelidikan dari Labfor,” ujar Kapolsek Dewa Mahaputra kepada NusaBali di sela-sela pemeriksaan dan olah  TKP oleh Tim Forensik Polda Bali, Senin kemarin. Namun, dugaan sementara, kebakaran Pasar Kidul Bangli dipicu kosrleting listrik.

Paparan senada juga disampaikan Kapolres Bangli, AKBP Danang Beny SIK. Menurut kapolres, masih perlu dilakukan uji Labfor. Selain itu, pihaknya juga telah meminta sejumlah keterangan saksi-saksi. "Rencananya, sore ini (kemarin) Tim Labfor terjun ke TKP. Setelah ada hasil uji Labfor, baru bisa dipastikan penyebab kebakaran," katanya.

Pantauan NusaBali, Senin kemarin, beberapa pedagang pemilik kios yang ludes terbakar nekat masuk ke lokasi kebakaran. Mereka mengorek puing-puing kios untuk mencari barang yang kemungkinan masih bisa diselamatkan. Namun, sebagian besar barang dagangan mereka sudah jadi abu.

“Ini lokasi kios mertua saya,” tunjuk Ni Komang Meta Asih, pedagang asal kawasan Pindi Bungbungan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Sedangkan pedagang lainnya masih shock, tidak tahu harus berbuat apa. “Sebenarnya musim ramai di pasar akan dimulai, karena menjelang Hari Raya Nyepi dan Galungan,” keluh I Made Wirata, pedagang asal Banjar Pakuwon, Kelurahan Cempaga, Kecamatan Bangli.  

Sementara itu, para pedagang yang kiosnya ludes terbakar di Pasar Kidul Bangli, Senin dinihari, buat sementara disediakan tempat berjualan di halaman timur Pasar Kidul Bangli. Data sementara, 10 pedagang yang kiosnya ludes total dan tidak lagi punya tempat jualan pasca kebakaran.

Menurut Kepala Pasar Kidul Bangli, Jro Sabda, 10 pedagang itulah yang akan ditampung sementara untuk bisa berjualan halaman timur parkir.  “Itu lokasi yang sementara kami siapkan,” ujar Jro Sabda.

Dikonfirmasi terpisah, Senin kemarin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli, I Nengah Sudibia, mengungkapkan pihaknya masih melakukan pendataan terhadap pedagang yang jadi korban kebakaran di Pasar Kidul Bangli. Sampai kemarin baru terdata 10 pedagang yang jadi korban.

Soal kerugian, menurut Nengah Sudibia, belum dipastikan. "Kerugian belum bisa dipastikan, mengingat pedagang belum bisa memberikan keterangan. Mereka masih shock. Rencananya, besok (hari ini) akan kami temui kembali mereka," terang Sudibia.

Sudibia menyebutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Bangli Made Gianyar terkait kebakaran Pasar Kidul Bangli ini. Bulati memerintahkan untuk segera lakukan perbaikan pasar pasca terbakar. "Sesuai perintah Bapak Bupati, anggaran diajukan di APBD Perubahan 2017," papar Sudibia.

Terkait renovasi Pasar Kidul Bangli, menjurut Sudibia, perlu dilakukan kajian, apakah perlu dibongkar total atau bagaiamana? "Hasil kajiannya seperti apa, kalau perlu dilakukan pembongkaran, tentu akan dilakuakan. Sekarang yang terbakar hanya barang-barang, sedangkan kontruksi bangunan masih layak pakai," tandas Sudibia.

Pasar Kidul Bangli sendiri sebelumnya sempat ludes terbakar, 11 September 2012 siang pukul 14.30 Wita. Dalam kebakaran hebat kala itu, seluruh 104 ruko/kios ludes dilalap api, hingga perekonomian Bangli nyaris lumpuh. Selain itu, tiga pedagang terluka hingga harus dilarikan ke RSUD Bangli.

Tiga korban terluka saat itu masing-masing I Ketut Widia (luka bakar 30 persen di bagian tangan, kaki, dan tubuh lainnya), Sang Ayu Ketut Sipir (luka robek akibat tersambar pecahan kaca dan benda lainnya saat berusaha menyelamatkan barang dagangannya), dan Ngakan Merta (terluka akibat tertusuk paku saat coba menyelamatkan barang dagangan).

Sedangkan seluruh 104 ruko/kios yang ada di Pasar Kidul Bangli kala itu ludes terbakar, hingga tersisa puing-puing dan onggokan beton penyangga bangunan di pasar berlantai dua. Sebagian pedagang korban kebakaran kala itu kemudian ditampung berjualan di Terminal Loka Srana. * nat,e,nar

Komentar