nusabali

Klungkung Garap Program Bebas Pasung

  • www.nusabali.com-klungkung-garap-program-bebas-pasung

Guru besar psikiater Unud, Prof DR dr Ni Luh Ketut Suryani menemui Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta Kamis (2/3), di ruang kerja bupati.

Jadi Pilot Project Penanganan ODGJ


SEMARAPURA, NusaBali
Suryani yang pendiri Suryani Institute ini menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerja sama dalam penanganan kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), utamanya ODGJ berat yang dipasung.

Targetnya, Klungkung bisa menggarap program Bebas Pasung untuk ODGJ. “Yang kami tahu, Pemkab Klungkung memiliki perhatian besar dalam pemberdayaan dan penanganan para disabilitas. Klungkung akan kami jadikan pilot project atau percontohan dalam penanganan para ODGJ ini,” ungkap Prof Suryani.

Dirinya mengaku sangat prihatin atas penanganan yang dilakukan para keluarga penderita ODGJ, utamanya penderita ODGJ berat yang dipasung. Menurutnya perlakuan seperti itu, sangatlah tidak manusiawi. “Penderita ODGJ sangat membutuhkan kasih sayang, tidak cukup dengan pengobatan, apalagi sampai dipasung, hal itu sangat salah untuk dilakukan,” ujar Prof Suryanni.

Melalui pertemuan itu, Prof Suryani mengajak Pemkab Klungkung untuk bersama sama melakukan sosialisasi penanganan ODGJ yang baik dan benar. Dirinya juga siap memberkan ilmu dan pelatihan kepada dinas sosial dalam menangani ODGJ.

Bupati Suwirta yang didampingi Kadis Kesehatan dr Made Adi Swapatni, menyambut baik ajakan kerja sama tersebut. Bupati Suwirta mengatakan, di bawah kepemimpinannya, para penyandang disabilitas akan selalu menjadi perhatian dan akan diberdayakan. Program yang selama ini telah berjalan dimana sejumlah penyandang disabilitas telah dibantu dengan pelatihan dan diberikan modal peralatan untuk usaha. Sedangkan untuk penderita ODGJ yang telah terdata selalu diperhatikan oleh para petugas kesehatan di masing masing desa. “Selama melakukan bedah desa sampai pada desa ke-28 yang telah kami telusuri, belum ditemukan ODGJ yang dipasung. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa ada yang dipasung. Dalam bedah desa pernah ditemui penderita ODGJ dikurung dalam ruangan tertutup dan tidak dirawat keluarganya,” ujar Bupati Suwirta.

Melalui kerjasama dengan Suryani Institute, pihaknya mengharapkan pengetahuan dan perlakuan masyarakat terhadap ODGJ akan lebih baik dan manusiawi. Bupati Suwirta akan memerintahkan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk menggelar sosialisasi dan pertemuan dengan para kepala desa dan keluarga penderita ODGJ dalam program Bebas Pasung. Para tenaga kesehatan akan diberikan pelatihan oleh Suryani Institute tentang tata cara penangan ODGJ sertamenciptakan program dalam penanganan penderita ODGJ. * wa

Komentar