nusabali

Belalu Roboh Hancurkan Palinggih dan Kamar

  • www.nusabali.com-belalu-roboh-hancurkan-palinggih-dan-kamar

Palinggih milik Ni Luh Dauh dan kamar milik Ni Nyoman Mandra, hancur. Petugas BPBD sempat kesulitan mengevakuasi pohon yang roboh.

AMLAPURA, NusaBali

Pohon belalu diameter 110 cm, tinggi sekitar 25 meter, roboh menghancurkan bangunan rumah dan beberapa palinggih milik dua keluarga, di Banjar Magatelu, Desa Tista, Kecamatan Abang, Karangasem. Uniknya, setelah pohon belalu tumbang, tidak ada warga yang mengakui sebagai pemilik pohon dimaksud. Padahal sebelum tumbang, belalu tersebut dikabarkan jadi rebutan.

Pohon belalu yang tumbuh di jurang sedalam sekitar 20 meter, satu rumpun dengan pohon bambu, posisinya agak condong ke arah rumah penduduk, yakni ke arah Selatan. Tumbangnya pohon belalu tersebut terjadi pada Minggu (26/2) sekitar pukul 20.30 Wita. Tanpa didahului hujan dan angin, tiba-tiba pohon belalu roboh, bagian akarnya terangkat menimpa palinggih sanggah milik Ni Luh Dauh, 60, dan rumah milik Ni Nyoman Mandra, 62.

Antara rumah dengan palinggih sanggah dibatasi tembok panyengker. Pohon belalu tumbang di tengah-tengah bangunan tersebut sehingga ranting-ranting pohon menghancurkan bangunan tembok panyengker, dan tembok kamar tidur hingga menimbulkan lubang di bagian atap rumah Ni Nyoman Mandra.

Sedangkan palinggih sanggah milik Ni Luh Dauh yang hancur berupa palinggih rong tiga, palinggih surya, candi bentar, apit lawang, dan tembok panyengker.

“Baru saja selesai menggelar upacara 18 bulan, Karya Mamungkah Purnama Kaulu (Sabtu, 11/2), sekarang telah hancur. Kerugian sekitar Rp 45 juta,” tutur Ni Luh Dauh.

Baik Ni Luh Dauh maupun Ni Nyoman Mandra, selama ini tinggal sendirian di rumah itu. Sebab, suami keduanya tinggal terpisah karena stroke, sedangkan anak-anaknya tinggal di Denpasar. “Saat kejadian, saya belum tidur, baru akan tidur. Saya terkejut mulanya terdengar suara berisik, ternyata belalu yang roboh, saya langsung ke luar rumah,” ujar Ni Nyoman Mandra. “Persis kamar saya kena pohon tumbang, tembok kamar jadi berlubang,” tambahnya.

Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem dikoordinasikan Ketua Regu Jaga I Gede Ariantara, mengalami kesulitan memotong kayu belalu yang melintang, karena posisinya di atas bangunan  rumah. Setelah didatangkan tali, batang pohon diikat kemudian pelan-pelan disenso, batang pohon ditarik ke jurang. Tujuannya agar batang potong tidak lagi menimpa bangunan. Sehingga proses mengevakuasi pohon belalu berlangsung dari pukul 09.00 hingga 14.30 Wita.

Hadir di lokasi Camat Abang I Gusti Made Darsana, Kapolsek Abang AKP I Nyoman Sugitayasa, dan petugas Satpol PP memantau situasi. * k16

Komentar