Golkar Salurkan 20.000 Bibit Avokad Kualitas Ekspor untuk Petani Bali

Penyerahan bibit pohon avokad ini dilakukan di 20 desa tersebar di Kabupaten Buleleng, Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Tabanan. 

Gerakan turun ke desa ini dikomando langsung Ketua DPD I Golkar Bali, Sugawa Korry didampingi Ketua Badan Pembinaan dan Pemberdayaan Petani Golkar Bali Jero Tesan, Wakil Ketua Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPD I Golkar Bali Dewa Made Suamba Negara dan Wakil Ketua Hubungan Ormas Golkar Bali Komang Agus Satuhedi.

Ketua DPD I Golkar Bali Sugawa Korry dalam keterangan persnya di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (8/2/2022) siang mengatakan penyaluran 20.000 bibit pohon avokad dilakukan ke desa-desa sejak awal Januari 2022 dan berakhir pada  Selasa ini.

"Penyaluran tahap pertama awal Januari lalu hingga saat ini sudah 20.000 bibit pohon. Kami sebar untuk 150 kelompok tani yang tersebar di 20 Desa di Kabupaten Buleleng, Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan," ujar Sugawa Korry.

Untuk tahap kedua, kata Sugawa Korry, DPD I Golkar Bali akan memulai mendistribusikan bibit pohon avokad lagi sebanyak 30.000 pohon, pada April 2022.  "Tahap kedua kita distribusikan lagi 30.000 pohon untuk petani di kabupaten/kota. Kita ingin menggerakkan perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19 melalui penguatan sektor pertanian," tegas politisi asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.

Kata Sugawa Korry, sampai saat ini permintaan petani untuk disalurkan bantuan bibit pohon avokad  jenis Has dan Cuba ini mengalir ke Badan Pemberdayaan Petani Golkar Bali. Karena memang avokad  ini punya kualitas ekspor dan sangat menjanjikan. "Kami akan layani permintaan petani di kabupaten/kota dengan 30.000 pohon lagi pada April 2022 mendatang," ujar Wakil Ketua DPRD Bali ini.

Sugawa menyebutkan sebelumnya Golkar Bali juga telah menyalurkan 30.000 bibit vanili ke para petani. Golkar Bali langsung memberikan pembinaan dalam stek batang vanili dan cara membudidayakan.

Sementara Jero Tesan secara terpisah mengatakan para petani tidak hanya dibantu bibit pohon saja. Mereka diberikan pelatihan, pembinaan, cara untuk mengokulasi mata stek batang dan selanjutnya memasang registrasi pohon ke dinas terkait untuk diberikan barcode. 

"Karena pohon avokad  jenis Has dan Cuba ini buahnya diimpor, maka harus melalui proses registrasi di dinas terkait. Untuk itulah kami memberikan pembinaan, dua tahun ke depan avokad ini sudah panen, serta petani menikmati harga yang lebih layak, karena kita akan fasilitasi juga ekspornya," ujar Jero Tesan. *nat