Retribusi Parkir Naik 100 Persen
Sepekan Penerapan Parkir Digital di Pasar Banyuasri
Dengan parkir digital ini pengunjung disiplin membayar parkir. Tidak ada lagi yang nyelonong.
SINGARAJA, NusaBali
Pendapatan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Argha Nayottama Buleleng, dari retribusi parkir mulai meningkat. Terutama parkir Pasar Banyuasri, di Kelurahan Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Retribusi parkir ini meningkat seratus persen, setelah pemberlakuan parkir digital selama sepekan.
Dirut Perumda Argha Nayottama Buleleng Made Agus Yudi Arsana, Jumat (8/10), mengatakan pendapatan dari pengelolaan parkir di Pasar Banyuasri merangkak naik sepekan terakhir. Pendapatan awal saat pengelolaan parkir konvensional hanya berkisar Rp 2 juta - Rp 4 juta. Namun setelah diterapkan parkir digital, pendapatan parkir ini mencapai Rp 7 juta per hari. “Perubahannya sudah mulai terlihat bahkan sangat signifikan sejak e-parkir ini kami pasang. Dengan parkir digital ini pengunjung disiplin membayar parkir. Tidak ada lagi yang nyelonong,” jelas Agus Yudi.
Meskipun di awal penerapan parkir digital, jelas dia, banyak masyarakat yang berkunjung ke pasar belum terbiasa menerapkan parker digital. Bahkan ada yang takut masuk karena tak bisa menggunakan parkir digital. Mereka pun memilih memarkir kendaraannya di pinggir Jalan Ahmad Yani yang sebenarnya dilarang untuk parkir.
Mengatasi kondisi tersebut, Perumda Pasar tetap menempatkan petugas parkir di portal pengambilan karcis dan di portal pembayaran. Mereka bertugas mengarahkan pengunjung yang belum memahami cara menggunakan parkir digital. Penerapan parkir digital pertama di Buleleng ini juga berdampak dapat mengefisienkan petugas parkir yang ditugaskan untuk mengelola parkir.
Dalam penerapan parkir digital tak hanya dikenakan kepada pengunjung, Perumda Pasar juga memberlakukan hal sama kepada pekerja pasar, pedagang dan ojek pangkalan. Namun mereka diberikan kemudahan dengan sistem kartu member dengan tarif parkir berlangganan. Parkir berlangganan tersebut dapat dibayarkan harian maupun bulanan. “Dari yang sudah berjalan, kami masih terus melakukan evaluasi kelemahan dan kekurangannya. Sehingga kedepannya dapat dicarikan jalan keluar dan memberikan pelayanan lebih baik kepada pengunjung dan pedagang Pasar Banyuasri,” kata Agus Yudi. *k23
Dirut Perumda Argha Nayottama Buleleng Made Agus Yudi Arsana, Jumat (8/10), mengatakan pendapatan dari pengelolaan parkir di Pasar Banyuasri merangkak naik sepekan terakhir. Pendapatan awal saat pengelolaan parkir konvensional hanya berkisar Rp 2 juta - Rp 4 juta. Namun setelah diterapkan parkir digital, pendapatan parkir ini mencapai Rp 7 juta per hari. “Perubahannya sudah mulai terlihat bahkan sangat signifikan sejak e-parkir ini kami pasang. Dengan parkir digital ini pengunjung disiplin membayar parkir. Tidak ada lagi yang nyelonong,” jelas Agus Yudi.
Meskipun di awal penerapan parkir digital, jelas dia, banyak masyarakat yang berkunjung ke pasar belum terbiasa menerapkan parker digital. Bahkan ada yang takut masuk karena tak bisa menggunakan parkir digital. Mereka pun memilih memarkir kendaraannya di pinggir Jalan Ahmad Yani yang sebenarnya dilarang untuk parkir.
Mengatasi kondisi tersebut, Perumda Pasar tetap menempatkan petugas parkir di portal pengambilan karcis dan di portal pembayaran. Mereka bertugas mengarahkan pengunjung yang belum memahami cara menggunakan parkir digital. Penerapan parkir digital pertama di Buleleng ini juga berdampak dapat mengefisienkan petugas parkir yang ditugaskan untuk mengelola parkir.
Dalam penerapan parkir digital tak hanya dikenakan kepada pengunjung, Perumda Pasar juga memberlakukan hal sama kepada pekerja pasar, pedagang dan ojek pangkalan. Namun mereka diberikan kemudahan dengan sistem kartu member dengan tarif parkir berlangganan. Parkir berlangganan tersebut dapat dibayarkan harian maupun bulanan. “Dari yang sudah berjalan, kami masih terus melakukan evaluasi kelemahan dan kekurangannya. Sehingga kedepannya dapat dicarikan jalan keluar dan memberikan pelayanan lebih baik kepada pengunjung dan pedagang Pasar Banyuasri,” kata Agus Yudi. *k23
1
Komentar