Anny Pandini Ditaklukkan Juara Olimpiade

TOKYO, NusaBali

Meski takluk dari pejudo idolanya di kelas 57 kg, Anny tidak kecewa. Justru memotivasi dirinya untuk lebih baik lagi. "Saya kalah dari sisi patahan, tapi setidaknya saya bisa main lama dengan pejudo tingkat dunia," ujar Anny, Jumat (4/12). 

Bagi Anny bertemu dengan Kaori merupakan sebuah kebanggaan. Sebab, Kaori merupakan juara Olimpiade yang saat ini peringkat empat dunia. Permainan Kaori juga sangat bagus dari segala penjuru baik teknik, power, kuda-kuda, refleks, aksi dan reaksi. Dalam penilaiannya, Kaori disebut sebagai  sosok atlet yang sopan dan santun. Plus tidak sombong serta sederhana, sehingga ia mengidolakannya. Terlebih Kaori orangnya ramah dan lucu.

"Level saya sama dia jauh, tetapi saya bisa bertahan saat bertanding. Jadi saya tidak kecewa, melainkan memotivasi saya untuk lebih baik lagi," imbuh pejudo berperingkat 149 dunia ini seusai bertarung di Tokyo Metropolitan Gymnasium.

Ketika bertemu, kata Anny, Kaori masih mengenalinya walau sudah dua tahun tidak berjumpa. Terakhir Anny bertemu Kaori saat menjalani pemusatan latihan SEA Games 2013 di Jepang.

Di Grand Slam Tokyo sendiri, peraih medali emas Games 2015 di kelas 57 kg ini, berada di pool D bersama tujuh pejudo lainnya. Mereka adalah Kaori Matsumoto (Jepang), Cynthia Rahming (Bahamas), Rafaela Silva (Brasil), Chen Ling Lien (Taipei), Helena Receveaux (Prancis), Yadinys Amaris (Kolombia) dan  Nora Gjakova (Kosovo).

Di babak kedua grup D, Kaori kembali menelan kekalahan dari mantan juara dunia Rafaela Silva. Begitu juga Kaori harus mengakui keunggulan Rafaela.  Sengitnya, Rafaela kemudian harus mengakuikeunggulan Helena Receveaux. Sebagai juara di pool D, Helena bertemu dengan juara pool C Hedvig Karakas (Hongaria) di babak semifinal.

Hedvig Karakas sendiri sebelumnya menyingkirkan juara tahun lalu, Nae Udaka.7