nusabali

Zohri Batu Sandungan Mudiyasa

Persaingan Nomor Lari 100-200 Meter

  • www.nusabali.com-zohri-batu-sandungan-mudiyasa

Di nomor 100 dan 200 meter adalah nomor bergengsi di atletik. Tapi yang saya lihat lawan terberat adalah Zohri, yang punya catatan waktu 10,26 detik.

DENPASAR, NusaBali

Sprinter andalan Bali I Dewa Made Mudiyasa menyebutkan Lalu Muhammad Zohri dari Nusa Tenggara Barat (NTB) akan jadi batu sandungan dalam ajang PON XX/2021. Cabang olahraga atletik akan dimainkan di Lintasan Mimika Sport Center, 5-14 Oktober.

Mudiyasa sendiri akan turun di nomor 100 dan 200 meter putra dan  dia tetap bertekad meraih medali. Namun catatan waktu Zohri yang dikenal sebagai pelari tercepat di Asia Tenggara, kata Mundiyasa, akan menjadi momok yang menakutkan.

"Di nomor 100 dan 200 meter adalah nomor bergengsi di atletik. Tapi yang saya lihat lawan terberat adalah Zohri," ucap I Dewa Made Mudiyasa, di Denpasar Jumat (17/9).

Zohri sendiri memiliki catatan waktu 10,26 detik saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020 , akhir Agustus lalu. Zohri juga meraih medali emas dan jadi juara dunia Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018, di Tampere, Finlandia.

Menurut Mundiyasa, pada Pra PON 2019, dirinya meraih medali emas lari 100 meter putra. Tapi saat itu Zohri tidak ambil bagian karena sudah lolos PON.  Melihat catatan waktu dirinya, Mudiyasa mengaku masih jauh di bawah Zohri.

"Waktu terbaik saya di nomor 100 meter 10.47 detik, dan di nomor 200 meter, catatan terbaik saya 21.50 detik. Dibandingkan Zohri masih dibawahnya," kata Mudiyasa, atlet asal Sobangan Badung itu.

Meski dalam situasi seperti itu, Mundiyasa tetap akan berjuang maksimal. Menurutnya, semua atlet pasti ingin naik podium dan Mundiyasa merasa masih yakin bisa meraih medali.

Untuk itu, Mundiyasa mintas doa kepada keluarga besar SD Nomor 2 Pangsan, masyarakat Sobangan, dan masyarakat Bali pada umumnya. Apalagi sekarang sudah masuk pra kompetisi.

"Semoga saja medali emas di 100 meter, dan medali perak di 200 meter dapat kita pertahankan di PON Papua," kata Dewa Mudiyasa.

Menurutnya, apapun bisa terjadi di lintasan atletik. Dengan modal tekad dan semangat yang tinggi, dia akan berjuang memberikan prestasi dan medali bagi Bali. *dek

Komentar