nusabali

Pandemi, Masyarakat Malah Dirikan Koperasi

  • www.nusabali.com-pandemi-masyarakat-malah-dirikan-koperasi

BANGLI, NusaBali
Situasi pandemi Covid-19 tak menyurutkan tekad masyarakat di Bangli untuk terus menghidupkan usaha.

Terbukti, sejumlah koperasi baru bermunculan di bumi sejuk ini. Koperasi tersebut bergerak di bidang pemasaran,  seperti alat pertanian dan pakan ternak.  Sedangkan koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam (KSP), ditunda penerbitan izinnya. Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Kelembagaan Dinas Koperasi UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangli, Pande Suarsawan mengatakan dalam kondisi pandemi Covid-19  berdiri dua kopearsi non KSP. Koperasi tersebut bergerak di bidang pemasaran yang meliputi alat pertanian dan pakan ternak. Koperasi ini berlokasi di Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli dan Desa Katung, Kecamatan Kintamani.

Disebutkan, pemerintah sejatinya berharap terbentuk atau berdiri koperasi di sektor riil untuk memulihkan perekonomian daerah. "Koperasi non KSP diharapkan terus berkembang. Banyak potensi ekonomi bisa digali," ungkapnya Kamis (26/8).

Disisi lain, lanjut Pande, pemerintah mengeluarkan moratorium izin pendirian koperasi. Hal ini sesuai rekomendasi hasil rapat kordinasi nasional (rakornas) tahun 2019. "Makanya, untuk penerbitan badan hukum dan izin pendirian KSP, untuk semetara waktu, kami tunda,” jelas Kabid asal Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli ini.

Dia menyampaikan, pertimbangan moratorium itu karena melihat jumlah KSP sudah banyak dan banyak KSP yang tidak berjalan normal. "Moratorium ini untuk meningkatkan kualitas koperasi,” sambungnya.

Koperasi di Bangli kini 238 unit, meliputi KSP 70 unit,  Koperasi Jasa 105 unit, koperasi konsumen 32 unit, koperasi produksi 15 unit, dan koperasi primer 16 unit.

Pande Suarsawan tidak menampik ada koperasi yang tidak optimal beroperasi. Salah satunya, koperasi di bidang jasa pariwisata. "Hanya ada satu koperasi tak optimal beroperasi itu, karena situasi pendemi," imbuhnya. *esa

Komentar