nusabali

Wagub Cok Ace Berharap Pariwisata Cepat Pulih

Bali Tuan Rumah Global Platform for Disaster Risk Reduction 2022

  • www.nusabali.com-wagub-cok-ace-berharap-pariwisata-cepat-pulih

DENPASAR, NusaBali
Bali dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) Tahun 2022.

Dengan penyelenggaraan event penanganan kebencanaan yang akan dihadiri delegasi dari 193 negara tersebut, pariwisata Bali diharapkan cepat pulih. Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace), saat Rapat Koordinasi (Rakor) Penguatan Sistem dan Strategi Percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi Bali yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (19/8). Rakor tersebut dilaksanakan secara offline dan online.

Rakor yang digelar secara offline di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar kemarin, dihadiri langsung Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional. Rakor tersebut juga diikuti secara virtual jajaran BPBD Bali, BPBD Kabupaten/Kota se-Bali, para peneliti, dan kalangan perguruan tinggi.

Wagub Cok Ace menyebutkan, dalam beberapa hari terakhir, kasus positif Covid-19 di Bali menunjukkan trend menurun. Capaian itu tidak terlepas dari sinergi pemerintah pusat dan daerah, serta kabupaten/kota, yang didukung elemen masyarakat. "Semuanya bahu membahu dengan kerja keras dalam menangani dan mencegah penularan Covid-19 di Bali," ujar Cok Ace.

Trend penurunan kasus positif Covid-19 ini, kata Cok Ace, menjadikan Bali akan cepat pulih dan perekonomian masyarakat Bali bisa menggeliat lagi. Cok Ace pun berharap Bali cepat pulih, pariwisata bisa dibuka kembali. Apalagi, Bali akan menjadi tuan rumah pelaksanaan GPDRR Tahun 2022. GPDRR merupakan forum yang bertujuan untuk meninjau kemajuan dan pengetahuan dalam penanganan kebencanaan.

Menurut Cok Ace, GPDRR merupakan forum dua tahunan yang dibentuk United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR). Ada 193 negara yang akan terlibat sebagai peserta GPDRR 2022 di Bali nanti. Estimasinya, sekitar 5.000-7.000 orang akan hadir sebagai peserta event tingkat dunia tersebut.

Bali saat tengah mempersiapkan diri menghadapi event GPDRR 2022 tersebut. "Harus ada skema tertentu yang tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk menghadapi pelaksanaan GPDRR 2022 nanti. "Event ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengangkat citra Bali,” tegas Cok Ace.

”Kami berharap para peneliti bisa melakukan riset kebencanaan ini. Ada masukan dan solusi yang implementatif untuk pemulihan Bali," lanjut tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Desa/Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga menjabat Ketua PHRI Bali dan sekaligus Ketua Tim Pemulihan Ekonomi Bali ini.

Soal pembukaan pariwisata, kata Cok Ace, Bali harus melakukan desain supaya bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Salah satunya, penanganan pandemi Covid-19 secara terukur. Termasuk penanganan isolasi terpusat berbasis desa/kelurahan yang dilakukan di kabupaten/kota.

"Pola ini sudah bagus, isolasi mandiri dialihkan ke isolasi terpusat, sehingga penularan tidak terjadi pada klaster-klaster keluarga. Kemudiaan, vaksinasi juga digenjot menyeluruh untuk masyarakat, sehingga Bali punya ketahanan," terang Cok Ace.

Ditanya soal rencana penerapan protokol kesehatan dan tunjukkan sertifikat vaksinasi untuk masuk pusat keramaian dan pusat perbelanjaan, menurut Cok Ace, semua menunggu keputusan pemerintah pusat. Sejauh ini, belum diputuskan soal kebijakan yang mensyaratkan kartu vaksinasi Covid-19 untuk masuk mall atau pusat keramaian di Bali.

“Lagipula, mall juga belum bisa dibuka. Masih tarik menarik ini, karena sasaran vaksinasi penduduk Bali belum tuntas. Berarti, secara general ada masyarakat kita belum divaksin. Kita sih ingin pariwisata bisa normal, tetapi kan tergantung pusat juga," tandas mantan Bupati Gianyar 2008-2013 ini. *nat

Komentar