nusabali

Wayan Suyasa Diminta Klarifikasi Kubu Ical

  • www.nusabali.com-wayan-suyasa-diminta-klarifikasi-kubu-ical

Kubu DPD I Golkar Bali pimpinan I Ketut Sudikerta memanggil Sekretaris DPD II Golkar Badung I Wayan Suyasa yang namanya direkomendasi DPP Golkar (Munas Ancol) pimpinan Agung Laksono. 

Ketua KPU Bali Dewa Made Raka Sandhi secara terpisah dikonfirmasi soal teknis pengisian PAW Suiasa, mengatakan, sepanjang DPRD Badung belum mengusulkan pengisian ke KPU Badung maka pengisian PAW tidak bisa dibahas. “Artinya sekarang itu ranahnya di partai politik mengusulkan ke DPRD Badung. Setelah itu DPRD Badung meminta kepada KPU Badung. Kami tidak mau komentari itu karena belum menjadi ranah kami. Sekarang persoalannya apakah partai politik bersangkutan sudah mengusulkan ke DPRD Badung?” ucap Raka Sandhi.

Apakah ada batas waktu pengisian kursi Wakil Ketua DPRD Badung yang lama kosong? “Sesuai dengan aturan tidak ada batasan waktu. Bahkan ada kursi pimpinan dewan yang tidak terisi sampai masa jabatan habis,” ujar Raka Sandhi. 

Karyana yang mendapat rekomendasi terlebih dahulu dari kubu Ical, melalui surat Nomor B-126/ Golkar/X/2015, perihal persetujuan PAW Pimpinan DPRD Kabupaten Badung, telah diumumkan dalam rapat paripurna intern di DPRD Badung pada Jumat (13/11). Pengangkatan Karyana sebagai pimpinan dewan bahkan hanya tinggal menunggu SK dari Gubernur Bali I Made Mangku Pastika.

Sementara itu, kedua politisi, Suyasa dan Karyana, justru tampak tenang-tenang saja. Baik Suyasa dan Karyana bertemu seperti biasa, berjabat tangan, dan bersendagurau layaknya tidak terjadi persoalan. Walau sejatinya masing-masing memegang rekomendasi dari induk Partai Golkar untuk duduk dan melenggang sebagai Wakil Ketua I DPRD Badung.

Karyana, politisi asal Nusa Dua, Kuta Selatan, menanggapi turunnya rekomendasi dari kubu Agung Laksono kepada Suyasa, itu adalah kewenangan induk partai. Ia berkomitmen sebagai petugas partai siap ditempatkan di mana pun. “Di mana pun harus siap, seperti ketua komisi, ketua dewan, wakil ketua dewan, induk partai yang menentukan,” ucapnya, Selasa (1/12).

Tetapi ketika kembali disodok pertanyaan soal rekomendasi yang berbeda antara kubu Ical dan AL, politisi berambut putih tersebut enggan memberikan komentar. “Masalah itu untuk lebih pastinya silakan konfirmasi ke DPD, kami di sini baik-baik saja. Saya dengan Pak Suyasa tidak masalah. Itu urusan partai,” tandasnya sambil berlalu.

Sedangkan, Suyasa, politisi asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, itu menyerahkan sepenuhnya kepada induk partai. “Masalah itu kan keputusan partai. Saya selaku kader atau prajurit di bawah, menyerahkan sepenuhnya kepada induk partai. Saya bersama dengan Pak Karyana baik-baik saja, kami bersahabat,” kata dia.

Meski begitu dia menepis anggapan bila masuk gerbong AL. Menurut dia, masalah rekomendasi berbeda antara kubu Ical dan AL itu mutlak kewenangan induk partai. “Saya tidak mau berkomentar soal kubu ARB atau kubu AL, karena faktanya memang sampai saat ini masih ada dua kubu kepengurusan. Saya selaku kader mematuhi pada saat rekomendasi kubu ARB diberikan kepada Pak Karyana. Walaupun sekarang saya juga mendapat rekomendasi dari kubu AL, itu urusan induk partai,” kata Suyasa.
“Pada intinya selaku kader Partai Golkar saya menyerahkan sepenuhnya kepada induk partai. Itu saja,” tandasnya. 

Selanjutnya...

Komentar