nusabali

'KMHDI Mengajar' di 20 Provinsi

  • www.nusabali.com-kmhdi-mengajar-di-20-provinsi

Menyambut hari Pendidikan Nasional, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) mengadakan program ‘KMHDI Mengajar’ secara nasional di 20 provinsi di Indonesia.

JAKARTA, NusaBali

Program tersebut diadakan mengingat besarnya angka putus sekolah di tanah air. “KMHDI Mengajar digagas khusus untuk anak-anak pinggirian dengan keterbatasan akses pendidikan. Kegiatan ini, tidak hanya diperuntukan untuk anak-anak yang bersekolah saja. Tapi juga kepada anak putus sekolah,” ujar Ketua Departemen Organisasi PP KMHDI Ni Gusti Ayu Meidawati kepada NusaBali, Senin (1/5)
 
Menurut Meidawati, program tersebut mereka lakukan sebagai bentuk nyata pengabdian kader KMHDI kepada bangsa. Apalagi berdasarkan data UNICEF, di Indonesia pada tahun 2016 lalu ada 2,5 juta anak tidak dapat mengenyam pendidikan lanjutan. Rinciannya 600 ribu anak usia SD dan 1,9 juta anak Sekolah Menengah Pertama.
 
KMHDI Mengajar, kata Meidawati, menyasar tiga tempat yakni sekolah pinggiran, pasraman dan panti asuhan. Materi yang diajarkan bersifat umum, salah satunya budi pekerti, bahaya narkoba, pola hidup sehat hingga kelas budaya (menari).
 
Mereka sengaja memberikan bahan ajaran bersifat pengetahun umum agar penyampaiannya fleksibel sehingga peserta mudah menerima serta berinteraksi baik dengan sesama peserta lain maupun kader KMHDI. Meidawati menjelaskan, program KMHDI mengajar mengambil tema Mengabdi untuk Negeri sudah dimulai sejak Januari 2017.
 
 “Puncaknya secara serentak pada tanggal 02 Mei 2017. Program ini adalah program pertama KMHDI, namun berpotensi akan dilaksanakan secara rutin setiap tahun untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional,” imbuhnya. Selama melakukan kegiatan tersebut, sambung Meidawati, banyak pengalaman tidak terduga dirasakan kader KMHDI.
 
Antara lain dialami KMHDI Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Saat menuju lokasi mereka membutuhkan waktu 5 jam. Selain itu, ruang pasraman yang digunakan anak-anak disana memprihatinkan. Tim KMHDI Mengajar Palangkaraya pun berinisiatif mengumpulkan donasi untuk melakukan renovasi semampunya.
 
 “Mendengar cerita dari Tim KMHDI Mengajar di daerah, dapat dikatakan pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal, terutama di pelosok desa. Sehingga siapapun kita dan dari kalangan apapun, mari saling bahu -membahu membantu pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Anak-anak adalah aset berharga bagi bangsa, karena mereka yang akan melanjutkan tongkat estafet di republik ini,” tegas Meidawati. *K22

Komentar