nusabali

Permintaan Madu Kele-Kele Meningkat Saat Pandemi

  • www.nusabali.com-permintaan-madu-kele-kele-meningkat-saat-pandemi

MANGUPURA, NusaBali
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, mengunjungi Kelompok Peternak Madu Kele-Kele Tegal Sari di Gria Tegal Sari, Banjar Lebah Sari, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Rabu (23/6) siang.

Wabup mengapresiasi usaha budidaya yang dilakukan kelompok ternak setempat, sebab permintaan madu kele-kele justeru cenderung meningkat meski di tengah situasi pandemi.

Turut mendampingi anggota DPRD Badung Ponda Wirawan, Camat Abiansemal Ida Bagus Putu Mas Arimbawa, Ketua Kelompok Budidaya Madu Tegal Sari Ida Bagus Weda, Ketua Pasikian Yowana Kecamatan Abiansemal I Made Darmawan, serta tokoh masyarakat setempat.

Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa, mengatakan di masa pandemi Covid-19 ini, permintaan terhadap madu kele-kele cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan madu kele-kele diyakini mengandung unsur yang dibutuhkan tubuh dalam meningkatkan imun.

Lebih lanjut dikatakan, madu Tegal Sari dengan merk “Klanceng” ini merupakan madu hasil usaha budidaya dari lebah hutan (kele), dari serbuk sari bunga yang berfungsi membantu perbaikan sel yang mati dan meningkatkan hormone testosteron. “Kepada masyarakat yang mau beternak atau mencari madu kele-kele mari berkunjung dan belajar, karena dari sini sudah terbukti bahwa lebah jenis ini bisa hidup di daerah ini dan ilmunya bisa diperoleh dari kelompok peternak madu Tegal Sari,” ujar Wabup Suiasa.

Wabup asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan ini mengapresiasi karena banyak warga yang sudah berinovasi dan membangun sebuah usaha. Dirinya juga berjanji akan berupaya membantu dalam pemasaran hingga bisa masuk ke toko modern. Dengan demikian diharapkan para pelaku usaha bisa lebih memiliki pengetahuan dibidang pemasaran, sehingga produk yang dipasarkan akan lebih terkenal dan laku di pasaran.

Sementara itu Ketua Kelompok Tegal Sari Ida Bagus Weda, mengatakan budidaya madu kele-kele sudah dilakukan sejak 2018, hingga sekarang sudah beranggotakan 15 orang dan terdapat 31 kotak sarang lebah. Dikatakan dengan modal awal Rp 1,5 juta per sarang lebah, rata- rata 1 sarang mendapatkan setengah liter seharga Rp 400 ribu.

Menurutnya, untuk permintaan pasat diakui stabil. Bahkan, cenderung meningkat, sehingga karena terbatasnya produksi mengakibatkan banyak pesanan yang tidak dapat dilayani.

“Terima kasih kepada bapak wakil bupati sudah mengunjungi usaha budidaya madu ini, semoga ke depannya dibantu dalam hal pengurusan izin dan pemasarannya,” katanya. *ind, asa

Komentar