nusabali

Security Bank Bunuh Diri, Diduga karena Gagal Bisnis Valas

  • www.nusabali.com-security-bank-bunuh-diri-diduga-karena-gagal-bisnis-valas

Korban pernah ikut bisnis investasi valas sebesar Rp 750.000.000 hasil meminjam dari bank dengan jaminan 4 buah sertifikat tanah

DENPASAR, NusaBali

Seorang petugas keamanan (security) sebuah bank, bernama I Made Polos Diantara, 43, ditemukan tewas gantung diri di gudang genset bank yang terletak di Jalan Mertanadi Block F, Ruko Sunset Jaya, Lingkungan Abianbase, Kuta, Badung, Sabtu (17/12) sekitar pukul 20.00 wita. Dugaan awal, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan ulah pati lantaran gagal berbisnis valas yang menyebabkan utangnya menumpuk.

Tewasnya korban asal Desa Bunutin, Kecamatan Kintamani, Bangli ini pertamakali diketahui oleh rekannya sesama security bernama Eka Prasatya Putra,33. Kala itu, security yang hendak bekerja menggantikan korban jaga malam itu curiga dengan kondisi pintu rooling door yang dalam keadaan terkunci dari dalam ruangan tersebut. Saksi yang berusaha membuka tidak berhasil, apalagi, saat dihubungi, korban juga tidak mengangkatnya ponselnya.

Saksi Eka Prasatya lanjut menghubungi koordinator security I Made Ada, 45. Nah, mendapat laporan tersebut, Made Ada yang tinggal di Jalan Pulau Enggano, Nomor 30, Pemogan, Denpasar Selatan langsung meluncur ke kantor untuk membuka kantor bank tersebut.  "Kedua security ini membuka paksa pintu dengan menggunakan obeng dan tang, sambil memanggil korban, namun tidak menjawab," ungkap Kapolsek Kuta Kompol I Wayan Sumara, Minggu (18/12) siang.

Setelah itu, kedua saksi langsung menghidupkan lampu ruangan dan berusaha mencari keberadaan korban. Setelah berkeliling, keduanya terkejut saat melihat korban tergantung pada terali besi di tembok belakang ruang genzet. Karena takut dan panik, saksi langsung ke luar ruangan dan menghubungi pimpinan kantor dan disarankan untuk melaporkan ke pihak Kepolisian. "Kondisi korban pada saat pertama kali ditemukan, posisi tubuh tergantung menggunakan tali tambang plastik warna biru dengan panjang dari simpul sampai ikatan leher sekitar 1,20 meter dengan ikatan simpul hidup dan tinggi dari lantai ke tubuh korban sekitar 75 cm. Tali tersebut diikat langsung pada ventilasi ruangan genset itu. Selain itu, korban juga menggunakan pakaian lengkap," terang Kompol Sumara

Petugas yang mendapat laporan, langsung meluncur beserta Tim Inafis untuk melakukan olah TKP. Dari pemeriksaan di lokasi, tidak ditemukan adanya benda-benda mencurigakan. Selain itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban. "Dari pemeriksaan, korban identik dengan korban gantung diri dengan ciri lidah menjulur dan mengeluarkan kotoran," ujarnya seraya mengatakan jenazah korban langsung dievakuasi ke RS Sanglah untuk dilakukan visum.

Selain itu, dari pemeriksaan saksi-saksi yang juga karyawan bank tersebut diketahui korban tidak memiliki persoalan dengan karyawan lainnya. Hanya saja, korban pernah curhat dengan seorang karyawan bank bernama Tri Pena, 33, bahwa dirinya memiliki masalah keuangan. Pokok pesoalan itu, jelas Kompol Sumara seperti pengakuan saksi, bahwan korban pernah ikut bisnis investasi valas sebesar Rp 750.000.000. Namun, sekitar tiga bulan terakhir korban tidak mendapat pembayaran dari hasil investasi tersebut mengingat uang yang diinvestasikan dari hasil pinjaman bank dengan jaminan 4 buah sertifikat tanah. Sehingga pihak bank debitur selalu melakukan penagihan pembayaran kepada korban, "Bahkan korban sekitar tiga hari lalu sempat menyampaikan kepada saksi akan menjual kos-kosannya yang di Suwung Batan Kendal untuk pelunasan utang di bank itu," ungkap Kapolsek Kuta Kompol I Wayan Sumara. * dar

Komentar