nusabali

Petani Buleleng Dapat Alokasi Bantuan Rp 2 Miliar

  • www.nusabali.com-petani-buleleng-dapat-alokasi-bantuan-rp-2-miliar

Penambahan luasan lahan tanam ini diharapkan dapat meningkatkan produksi beras nanti sehingga ketakutan kerawanan pangan dapat teratasi.

SINGARAJA, NusaBali

Memasuki musim tanam padi kedua tahun ini, Pemerintah Pusat dan Pemkab Buleleng melalui sharing dana memberikan amunisi kepada petani padi di Buleleng dengan bantuan bibit padi. Bantuan senilai Rp 2 miliar itu diberikan untuk mengejar luasan tanam padi tahun ini sehingga ketersediaan pangan di masa pandemi tercukupi.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng, I Made Sumiarta, belum lama ini mengatakan di musim tanam kedua tahun ini ditarget Buleleng dapat menembus luasan tanam 4-5 ribu hektare hingga Desember mendatang. Bantuan yang direalisasikan dengan bibit padi itu disebut Rp 1,5 miliar dari pemerintah pusat sedangkan sisanya setengah miliar dari APBD Kabupaten Buleleng.

“Bantuan bibitnya sudah direalisasikan ke petani, sekarang tinggal menunggu waktu tanam yang pas. Kalau belum ada air karena masih kemarau, petani akan menunggu sebentar sampai awal musim penghujan, yang jelas dengan 2 kali musim tanam target luasan tanam Buleleng 20 hektare,” imbuh dia.

Pemerintah yang melakukan optimalisasi luasan tanam disebut untuk menjaminkan kebutuhan pangan di tengah pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. Penambahan luasan lahan tanam ini diharapkan dapat meningkatkan produksi beras nanti sehingga ketakutan kerawanan pangan dapat teratasi. Bahkan intensifikasi luasan tanaman pangan di Buleleng disebut Sumiarta tak hanya dilakukan pada varietas padi saja, tetapi juga jenis tanaman pangan lain, seperti jagung, kedelai, sorgum, hingga kacang-kacangan. Tanaman pangan selain padi ini pun disebut menjadi alternatif tanam petani sembari menunggu ketersediaan air mencukupi untuk menanam padi.

Tanaman pangan ini juga dapat dipakai sebagai tanaman selingan dengan hasil yang juga cukup menjanjikan. “Tanaman pangan selain padi ini seperti kedelai, jagung, kacang hijau dan kelompoknya selain waktu panennya cepat juga tidak memerlukan banyak air sehingga ini kami sarankan kepada petani sebagai tanaman alternatif khususnya di musim kemarau ini,” ungkap dia. *k23

Komentar