nusabali

Puluhan Lontar Masyarakat Diinventarisasi

  • www.nusabali.com-puluhan-lontar-masyarakat-diinventarisasi

SINGARAJA, NusaBali - Dinas Kebudayaan Buleleng kembali membuka layanan inventarisasi lontar milik masyarakat.

Ada puluhan lontar yang didata, dibersihkan dan dibacakan oleh staf Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Gedong Kirtya Dinas Kebudayaan. Lontar-lontar tua itu diinventarisasi secara maraton dari tanggal 17 April hingga 26 April hari ini.
 
Kepala UPTD Gedong Kirtya, Dewa Ayu Susilawati dihubungi Kamis (25/4) kemarin mengatakan, inventarisasi lontar ini sudah menjadi agenda tahunan. Program ini dilaksanakan sesuai dengan informasi dan permintaan langsung dari masyarakat. Inventarisasi lontar dengan sistem jemput bola ini diselenggarakan UPTD Gedong Kirtya sebagai salah satu upaya konservasi dan pendataan lontar tercecer.
 
“Tahun ini ada 8 lokasi sampai di lokasi ketujuh kemarin sudah ada 86 cakep lontar yang sudah didata. Kami jemput bola, ada yang memang dari informasi masyarakat, ada yang langsung permintaan pemilik bahkan ada yang dari sekedar ngobrol menanyakan cara perawatan lontar, akhirnya minta kami untuk datang membantu,” ucap Susilawati.
 
Delapan lokasi inventarisasi lontar meliputi Desa Banjar, Kecamatan Banjar ada dua lokasi, Desa Tangguwisia di Kecamatan Seririt, Desa/Kecamatan Sawan, Kelurahan Banyuning, Kelurahan Kendran dan Kelurahan Banjar Tegal di Kecamatan Buleleng serta Desa Panji di Kecamatan Sukasada.
 
Menurut Susilawati inventarisasi lontar tidak hanya melakukan pendataan judul lontar dan juga jumlahnya, tetapi juga konservasi lontar mulai dari pembersihan dan perawatan dengan minyak khusus. Dari hasil pendataan puluhan lontar milik masyarakat, rata-rata dalam keadaan baik. Meski beberapa ditemukan dalam keadaan sedikit rusak.
 
“Dari judul yang sudah teridentifikasi rata-rata sudah ada di Gedong Kirtya, soal kawisesan, wariga, usadam weda, babad, penerangan dan juga pengelukatan sudamala,” imbuh Susilawati.
 
Sementara itu, Susilawati menyebut setelah inventarisasi, jika ditemukan lontar unik dan langka, akan dimintakan izin kepada pemilik untuk disalin UPTD Gedong Kirtya. Penyalinan lontar unik dan langka itu dimaksudkan untuk menambah koleksi di museum lontar Gedong Kirtya, tanpa mengambil milik masyarakat.
 
“Kalaupun ada dan diizinkan, kami pasti lakukan penyalinan di tempat. Tidak dibawa atau dipinjam. Tapi sementara belum kami temukan yang seperti itu,” terang dia.7 k23

Komentar