nusabali

Puan Maharani Wanita Pertama Jadi Ketua DPR RI

Loloskan 6 Kadernya ke Senayan, PDIP Kukuhkan Dominasinya di Bali

  • www.nusabali.com-puan-maharani-wanita-pertama-jadi-ketua-dpr-ri

Srikandi PDIP Puan Maharani resmi jadi Ketua DPR RI 2019-2024, setelah dite-tapkan dalam rapat paripurna perdana usai pelantikan wakil rakyat hasil Pileg 2019 di Senayan, Jakarta, Selasa (1/10) malam.

JAKARTA, NusaBali

Puan Maharani yang notabene putri dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati pun menjadi wanita pertama di Indonesia yang duduki jabatan Ketua DPR RI. Berdasarkan rapat paripurna perdana di komplek parlemen Senayan, Jakarta, tadi malam, yang dipimpin Pimpinan DPR sementara, Abdul Wahab Dalimunthe (dari Fraksi Demokrat), ditetapkan 5 Pimpinan DPR 2019-2024. Selain Puan Maharani yang jadi Keta DPR dari unsur partai pemenang Pemilu 2019 yakni PDIP, 4 pimpinan lainnya mennduduki kursi Wakil Ketua DPR dari parpol berbeda. Mereka masing-masing Azis Syamsuddin (Fraksi Golkar), Sufmi Dasco Muhamad (Fraksi Gerindra), Rachmat Gobel (Fraksi NasDem), dan Muhaimin Iskandar (Fraksi PKB).

Puan Maharani merupakan perempuan pertama di republik ini yang menjadi Ketua DPR sejak era Orde Lama. Sebelumnya, jabatan Ketua DPR selalu dopegang laki-laki. Lebih spesifik lagi, Puan adalah politisi PDIP pertama yang jadi Ketua DPR sejak Pemilu pertama di era Reformasi 1999.

Puan pun berharap kiprahnya sebagai Ketua DPR ini bisa menjadi inspirasi perempuan lainnya. "Yang pasti nantinya ini akan pecah telor. Baru pertama ada perempuan jadi Ketua DPR setelah 74 tahun. Tentu saja hal itu saya harap bisa menjadi inspiras bagi perempuan-perempuan Indonesia," ujar Puan dilansir detikcom dalam jumpa pers sebelum pnetepan jadi Ketua DPR di Ruang Fraksi PDIP DPR, Selasa siang.

Puan berharap bisa menjadi contoh bagi perempuan-perempuan lain yang ingin terjun ke politik. Dia menyebut perempuan juga bisa berkiprah dan memegang peranan penting di DPR. "Bahwa ternyata politik itu bukan suatu hal yang tabu. Politik itu dinamikanya berkembang, sangat dinamis. Ternyata bisa juga menghasilkan perempuan-perempuan yang nantinya membawa manfaat bagi Indonesia," terang cucu dari mendiang Presiden Soekarno ini.

Sementara, usai dilantik menjadi Ketua DPR tadi malam, Puan Maharani berharap anggota Dewan tidak terpecah belah. "Walaupun fungsi-fungsi di DPR akan berjalan secara dinamis, namun hal itu tidak boleh membuat kita terpecah belah dan kontraproduktif," kata Puan dalam pidato pelantikannya.

Puan mengatakan dinamika dalam menjalankan fungsi-fungsi DPR harus berlan-daskan 4 Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Puan juga meminta anggota DPR mengedepankan kritik yang konstruktif. "Kekritisan kita, khususnya dalam mengimplementasikan prinsip demokrasi dan menjalankan mekanisme check and balance, haruslah selalu konstruktif dan membangun peradaban demokrasi di Indonesia," tegas peraih suara terbanyak se-Indonesia untuk kursi DPR hasil Pileg 2019 ini.

Puan pun meminta anggota Dewan menjaga kepercayaan rakyat. Puan ini para anggota Dewan bekerja keras dan penuh dedikasi. "Marilah kita jaga bersama kepercayaan yang telah diberikan rakyat tersebut melalui kerja keras, kerja cerdas, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan fungsi dan peran DPR yang dapat memenuhi aspirasi dan harapan rakyat," jelas politisi PDIP pertama yang jadi Ketua DPR sejak Era Reformasi 1999 ini.

Puan Maharani sendiri dikenal sebagai salah satu penerus trah Sukarno di pentas politik. Srkandi PDIP Kelahiran 6 September 1973 yang memiliki nama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala ini merupakan putri pasangan Taufiq Kiemas dan Megawati (putri sulung Bung Karno). Puan sudah akrab dengan kegiatan politik sejak kecil.

Pada Pileg 2014, Puan maju sebagai caleg DPR dari PDIP Dapil Jateng V. Puan lolos dan memperoleh suara terbanyak kedua nasional di bawah Karolin Nastasya (caleg PDIP Dapil Kalimantan Barat). Namun, Puan ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK). Dalam Pileg 2019, Puan kembali lolos ke Senayas dari Dapil Jateng V dengan predikat peraih suara terbanyak. Puan pun ditunjuk PDIP sebagai Ketua DPR 2019-2024.

Sementara itu, dari 575 anggota DPR RI 2019-2014 yang dilantik di Senayan, Selasa kemarin, 9 orang di antaranya wakil rakyat Dapil Bali. Dari jumlah itu, 6 orang merupakan politisi PDIP. Jadi, PDIP mendominasi 66,67 persen dari total 9 kursi DPR Dapil Bali.

Enam (6) anggota Fraksi PDIP DPR Dapil Bali hasil Pileg 2019, masing-masing I Made Urip (incumbent asal Tabanan yang lolos dengan yang mendulang 255.130 suara---terebanyak di antara 9 caleg terpilih dari Bali), IGN Alit Kusuma Kelakan (new comer asal Denpasar/173.818 suara), I Nyoman Parta (new comer asal Gianyar/raih 170.629 suara), I Wayan Sudirta (new comer asal Karangasem/119.965 suara), I Gusti Agung Rai Wirajaya (incumbent asal Denpasar/103.947 suara), dan I Ketut Kariyasa Adnyana (new comer asal Buleleng/75.903 suara).

Sedangkan 3 kursi DPR RI Dapil Bali lainnya hasil Pileg 2019 direbut kader par-pol berbeda. Mereka masing-masing Gede Sumarjaya Linggih alias Demer (incu-mbent Golkar asal Buleleng/lolos ke Senayan dengan perolehan 114.104 suara), AA Bagus Adhi Mahendra Putra (incumbent Golkar asal Badung/66.712 suara), dan Putu Supadma Rudana (incumbent Demokrat asal Gianyar/38.624 suara).

Keberhasilan Made Urip cs mendominasi 6 kursi DPR Dapil Bali, sekadar mem-pertegas keperkasaan PDIP di Bali dalam Pileg 2019. Sebab, di DPRD Bali pun PDIP mendominasi 33 kursi dari total 55 kursi yang diperebutkan. PDIP juga jadi jawara dengan kemenangan telak di 9 Kabupaten/kota se-Bali, kecuali DPRD Karangasem dan DPRD Klungkung yang menang tipis.

Secara keseluruhan, PDIP merebut  216 kursi legislatif dari total 414 kursi Dewan yang diperebutan dalam semua level berdasarkan hasil Pileg 2019. Artinya, PDIP secara keseluruhan menguasai 52,17 persen dari total 414 kursi legislatif yang diperebutkan. *nar

Komentar