nusabali

Jalan Tak Ramah Perempuan

  • www.nusabali.com-jalan-tak-ramah-perempuan

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yasimbe menilai jalan menuju rumah Yn (14) di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, tidak ramah bagi perempuan yang melewatinya.

Jalan itu setiap hari dilalui oleh Yn untuk berangkat atau pulang dari sekolah. Pada 4 April 2016, Yn ditemukan tewas dengan kondisi terikat di jurang dekat jalan tersebut. Ia menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan belasan pemuda saat perjalanan pulang sekolah.

Menurut Yohana, kondisi jalan seperti itu dapat memicu kerawanan hingga terjadi pelecehan terhadap perempuan.

"Saya telah melihat jalan menuju ke sini (rumah Yn), jalannya jelek dan tak ramah perempuan, saya harap Pak Gubernur dapat segera memperbaikinya," kata Yohana saat mengunjungi kediaman Yn di Rejang Lebong, Bengkulu, Kamis (5/5/2016).

Teman-teman Yn yang datang di rumah korban hari ini mengeluhkan jalan yang harus dilewati warga, terutama siswa-siswi sekolah. Mereka harus menempuh jarak hingga 3 kilometer pada jalan yang buruk dan sepi itu menuju sekolah.

Warga juga harus menempuh perjalanan ratusan meter untuk mandi atau mencuci di sungai terdekat. Kepada Yohana, rekan-rekan Yn meminta tiga hal untuk mencegah kejahatan di sepanjang jalan itu.

Selain meminta perbaikan jalan desa, mereka juga menginginkan adanya angkutan bus untuk anak sekolah serta pengadaan sarana air bersih dan listrik.
Menurut mereka, selama ini warga harus menempuh jarak hingga 3 kilometer 
Pasca-meninggalnya Yn, siswi SMP di Rejang Lebong, Bengkulu, setelah dianiaya dan diperkosa 14 pemuda, pihak sekolah mengganti meja dan kursi belajar yang dipakai Yn karena selalu basah.

Yn merupakan siswi kelas I SMP. Posisi meja dan kursi Yn di kelas terletak paling depan sebelah kiri, tepatnya di dekat pintu masuk.
Teman sekelas Yn dan beberapa guru merasa ada yang ganjil sejak Yn dinyatakan hilang dan ditemukan warga beserta polisi sudah tak bernyawa di dalam jurang.

"Sejak Yn hilang lalu ditemukan meninggal, meja belajarnya selalu basah dan lembab. Padahal, ruang kelas ini tidak ada yang bocor, sebelumnya meja itu tak pernah basah," kata Rm, teman dekat Yn.

Beberapa teman sekelas Yn mengisahkan kepribadian Yn yang baik dan pintar tampak menahan tangis saat menunjuk tempat duduk Yn di kelas.
"Kami sempat ketakutan dan sedih jika melihat meja Yn yang selalu lembab, basah, secara aneh itu. Makanya, guru berinisiatif mengganti meja dan kursi yang sering dipakai Yn dengan meja dan kursi lain," kata Ma, teman sekelas Yn yang lain.

Kejadian ganjil itu juga dibenarkan seorang karyawan tata usaha sekolah, Teguh. Menurut Teguh, keanehan tersebut terjadi sejak Yn dinyatakan hilang dan ditemukan meninggal secara mengenaskan.

"Kami tak mau murid lain selalu sedih dan takut melihat meja Yn selalu basah secara aneh, akhirnya meja Yn kami ganti. Meja yang biasa dipakai Yn kami simpan di gudang sekolah," ujar Teguh.

Sementara itu, posisi belajar Yn yang berada di pojok depan sebelah kiri hingga kini masih kosong. Tak ada siswa yang mau mengisinya.
"Biar tempat ini kosong untuk kami mengenang kalau Yn selalu ada bersama kami," kata Rm, teman Yn. 

Kanit Reskrim Polsek Padang Ulak Tanding, Bengkulu, Bripka Sutriono menyebutkan, lokasi pemerkosaan terhadap siswi SMP berinisial Yn, 14, oleh 14 orang, berjarak 20 meter dari tepi jalan umum.

"Mereka melakukan pemerkosaan secara bergantian, sementara yang lainnya tetap duduk di tepi jalan umum. Jaraknya dari jalan umum hanya kisaran 20 meter," kata Kanit Reskrim, Rabu (4/5/2016).

Usai melakukan tindakan keji itu, para pelaku membawa jenazah Yn ke bawah jurang. Jarak antara tempat pemerkosaan dan tempat penemuan jenazah Yn juga sekitar 20 meter.

Lokasi tersebut kerap dijadikan tempat untuk nongkrong bagi para pemuda yang sebagian besar putus sekolah itu.

"Lokasi ini memang sering dijadikan tempat oleh mereka untuk kumpul main Facebook dan internetan karena di desa ini, hanya tempat itu yang akses internet dan sinyal ponselnya bagus," kata Sutriono.

Meski di dekat jalan umum, pemerkosaan itu tak diketahui oleh warga yang lewat. "Mereka memerkosa tak kelihatan dari tepi jalan karena semak belukar menutupi tempat itu. Yn dibekap pelaku, lalu diperkosa di tempat itu," ujarnya.

Saat ditemukan polisi bersama warga, jenazah Yn dalam kondisi mengenaskan. Tubuh Yn tertekuk karena leher dijerat dengan pakaian dalam korban lalu diikatkan hingga kaki. 7

Komentar