nusabali

Ribuan Krama Hadiri Pangabenan I Wayan Kantor

  • www.nusabali.com-ribuan-krama-hadiri-pangabenan-i-wayan-kantor

Ribuan krama hadiri prosesi pangabenan almarhum I Wayan Kantor,90, di Banjar Calo, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Soma Umanis Sungsang, Senin (23/10) siang.

Keluarga Siapkan Patung Naga Perak 10 Meter


GIANYAR, NusaBali
Keramaian krama ini karena almarhum pernah lima kali berturut-turut menjabat Bendesa Pakraman Calo. Pangabenan almarhum dengan tingkatan utama berdasarkan Lontar Yama Purana Tattwa. Sebuah Bade Tumpeng Pitu dan Lembu berat setengah ton disiapkan oleh keluarga besarnya sebagai kendaraan roh menuju nirwana.

Keluarga almarhum yang terkenal berbisnis kerajinan perak UC silver ini juga sedang mempersiapkan karya monumental untuk almarhum. Wujudnya,  patung sembilan naga dengan ciri khas liukan tubuh menakjubkan. Patung naga berbahan perak 500 kg, panjang 20 Meter, dikerjakan seniman muda Gianyar, Komang Suryambawa. Bahan perak itu bercampur emas dan permata berat setengah ton. Patung ini didedikasikan untuk almarhum, dan akan dimuseumkan pada galeri milik keluarga di Tohpati, Denpasar.

Nyoman Eriawan, anak ketiga almarhum didampingi kakak sulungnya, I Wayan Sutedja menjelaskan semasa hidup, ayahnya dikenal sebagai seorang pekerja keras. UC Silver yang dikenal dengan produk kerajinan peraknya yang eksotis adalah salah satu buah kerja kerasnya. Namun hingga akhir hayatnya, masih ada cita-cita yang belum terwujud. "Bapak sangat ingin membuat ikon patung yang bisa dikenal dunia. Ini yang sekarang coba direalisasikan,'' ujarnya.

Pemilihan ikon Naga, menurut Wayan Sutedja merupakan lambang kemakmuran atau kesejahteraan. I Wayan Kantor meninggal 4 September dengan meninggalkan istri Ni Wayan Rupet, 90, dan empat putra yakni I Wayan Sutedja, Made Dharmawan, Nyoman Eriawan, dan Ketut Sudiarsana.

Prosesi pangabenan almarhum dipuput Ida Pandita Mpu Budha Putra Kanda Daksa Manuaba didampingi Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Budha Dharma Daksa. Ida Pandita Mpu Budha Putra mengatakan, ngaben merupakan simbol peleburan atau mengembalikan ke unsur Panca Maha Butha.

Sementara itu, pematung Naga, Komang Suryambawa mengatakan, dirinya memilih patung naga Cina karean lebih mudah mengekpsresikan. Patung ini dikombinasikan dengan ornamen khas Bali. Patung yang baru mencapai 60 persen ini, rencananya akan diperkenalkan awal tahun 2018. Patung ini diharapkan meraih rekor dunia dan rekor MURI. *nvi

Komentar