nusabali

Sidak, Penjabat Bupati Mencak-mencak

  • www.nusabali.com-sidak-penjabat-bupati-mencak-mencak

Banyaknya keluhan soal penataan Objek Wisata Penelokan, Kintamani, Bangli, membuat gerah Penjabat Bupati Bangli, Dewa Gede Mahendra Putra. Dia pun menggelar inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi, Sabtu (10/10), sekitar pukul 15.00 Wita.

Saat Temui Kondisi Objek Wisata Penelokan Semrawut

BANGLI, NusaBali
Di lokasi, Dewa Mahendra terlihat geram dan mencak-mencak saat melihat semrawutnya penataan lahan parkir pada salah satu objek wisata andalan Kabupaten Bangli ini.

Pantauan NusaBali, dalam sidak kemarin Penjabat Bupati Dewa Mahendra didampingi Kadishub Bangli, I Gede Artha, Kadis PI, Ida Bagus Wediatmika, dan Kadisosnakertrans Bangli, I Nengah Sukarta. Sesampai di lokasi Dewa Mahendra langsung mendatangi salah satu tukang parkir yang mangkal di tempat tersebut. Tampak tukang parkir itu, gugup ketika ditanya-tanya. 

Bahkan saat diperiksa, karcis yang digunakan petugas parkir tersebut juga tidak sah. Dalam karcis tersebut tertulis mengacu Perdes No 1 tahun 2005. Padahal, objek wisata tersebut milik Pemkab Bangli. “Hal ini sudah tidak benar. Sebab, kalau mengacu peraturan, yang berhak dikelola dalam peraturan desa tersebut adalah lahan milik desa," ujarnya.

Kata mantan Kabiro Humas dan Protokol Pemprov Bali ini, kesemrawutan kawasan itu tampak jelas terlihat. Seperti terlihat tanda atau rambu larangan parkir yang sudah jelas terpampang di pinggir jalan raya kawasan tersebut, malah banyak dilanggar. Parahnya lagi, sejumlah oknum memanfaatkan lokasi itu untuk mengeruk keuntungan dengan melakukan pungutan parkir. 

"Hal inilah yang bisa menjadi pemicu kemacetan di objek wisata Penelokan, ditambah dengan adanya truk pasir yang banyak lalu lalang melintas," katanya. Tentu persoalan ini sudah jelas merupakan bentuk pelanggaran. Namun, petugas malah tidak tegas dalam melakukan tindakan, apalagi hal ini sudah lama berlangsung. Saking kesalnya, Dewa Mahendra juga sempat berdialog dengan anggota polisi yang saat itu berjaga di areal lokasi dan seolah melakukan pembiaran terhadap pelanggaran yang terjadi. “Kalau dibiarkan tentu dapat berpengaruh negatif. Seolah-olah pemerintah membiarkan pelanggaran terjadi dari dulu. Nanti tim bakal kita rapatkan untuk segera mengatasi permasalahan tersebut,” pungkasnya.

Selain itu, Dewa Mahendra juga menyorot kondisi lapak-lapak yang dibiarkan berantakan menghiasi kawasan tujuan wisata tersebut. Suasana semakin tidak nyaman, akibat ulah pedagang yang masih mengejar-ngejar wisatawan yang berkunjung. “Kondisi tersebut memang benar-benar sudah kacau dan segera harus dilakukan pembinaan dan penataan,” imbuhnya. 

Kadishub Bangli, I Gede Artha yang menyertai Penjabat Bupati mengatakan kalau dari segi tempat, pungutan parkir sudah melanggar. Karena kalau Perdes hanya boleh melakukan pungutan kalau lahan itu milik desa. "Perdes itu hanya boleh digunakan kalau lahannya milik desa," ujarnya singkat. Sementara Kadisbudpar Bangli, I Wayan Adnyana, saat dikonfirmasi via ponselnya, mengenai carut-marut pariwisata di Penelokan, belum dapat dikonfirmasi via teleponnya, semalam.

Komentar