nusabali

4 Desa di Abang Dapat Layanan KB Gratis

  • www.nusabali.com-4-desa-di-abang-dapat-layanan-kb-gratis

AMLAPURA, NusaBali - Empat desa di Kecamatan Abang, Karangasem, dapat layanan pemasangan alat kontrasepsi KB (keluarga berencana) secara gratis. Pemasangan ini di bawah Koordinator PKB-PLKB (Penyuluh Keluarga Berencana dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana) Karangasem I Made Sueca, di Bale Banjar Kesimpar Kangin, Desa Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem, Rabu (27/3).

PKB dan PLKB tersebut di bawah lembaga Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (SP3APPKB)  Karangasem. Empat desa yang dapat layanan pasang alat kontrasepsi gratis, Desa Abang, Desa Kesimpar, Desa Pidpid, dan Desa Labasari.

Tercatat 37 akseptor yang mendaftar. Pelayanan hanya dua jenis alat kontrasepsi, IUD (intra uterine device) dan implan. Sebanyak 9 akseptor sebagai peserta baru, masing-masing pasang implan sebanyak 7 akseptor, dan IUD sebanyak 2 akseptor.

Made Sueca mengatakan, untuk implan bisa bertahan 3 tahun. Sedangkan IUD bisa bertahan 8 tahun. Sehingga jika pasang alat kontrasepsi itu, mampu mengatur masa kehamilan. "Kalau ingin punya anak lagi, tinggal melepas alat itu," katanya. 

Hanya saja, lanjut Made Sueca, bagi ibu-ibu yang mengganti implan, terlebih dahulu implan yang telah cukup umur dilepas, kemudian dipasang baru, memerlukan waktu sekitar 20 menit. Saat mengeluarkan dan memasang implan, mesti dengan cara melukai bagian organ lengan tempat dipasang implan, sehingga ada luka, untuk penyembuhan luka tersebut perlu waktu sekitar 7 hari. Selama fase penyembuhan, peserta diberikan obat penghilang rasa sakit.

Bagi ibu-ibu yang ingin melepas alat kontrasepsi, tidak mesti menunggu petugas PKB dan PLKB datang ke desa, bisa dilakukan di praktek bidan.

Made Sueca menambahkan, manfaat KB implan, lebih efektif, mampu bertahan 3 tahun, cocok untuk ibu yang tidak dapat menggunakan alat kontrasepsi berbasis estrogen, mudah dilepas jika terjadi efek samping atau ingin hamil, aman untuk ibu menyusui dan dapat mengurangi menstruasi yang berat.

Hanya saja katanya risikonya tidak dapat melindungi dari infeksi menular seksual seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, untuk memasang dan melepas implan mesti melakukan kunjungan ke praktek dokter.

Sedangkan katanya IUD sangat efektif mencegah kehamilan, dapat mengatur kehamilan, tidak mengganggu aktivitas seksual, cocok untuk ibu menyusui, dan tidak menyebabkan penambahan berat badan.

Penyuluh KB di empat desa itu, I Ketut Astawa juga mengingatkan para akseptor, kedua alat kontrasepsi itu sebenarnya sama-sama baiknya. "Tergantung yang mana cocok, jika tidak cocok bisa segera lepas, ganti dengan yang lain," jelas Astawa.

Akseptor Ni Nengah Sari, dari Banjar Kesimpar Kelod Dulu, Desa Kesimpar, Kecamatan Abang, mengaku telah tiga kali pakai implant. "Selama ini aman-aman saja," katanya. Tercatat yang pasang alat kontrasepsi, dari Desa Labasari sebanyak 2 akseptor, Desa Abang sebanyak 1 akseptor, Desa Pidpid sebanyak 8 akseptor, dan Desa Kesimpar sebanyak 26 akseptor.7k16

Komentar